ANALIS : Harga SUN Masih Berpeluang Mengalami Kenaikan

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan cenderung bergerak terbatas dengan masih terbuka peluang untuk mengalami kenaikan harga di tengah tren penurunan imbal hasil surat utang global.

Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (14/10/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, imbal hasil US Treasury pada perdagangan Kamis (13/10) kemarin, ditutup turun pada level 1,746% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,770%. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama juga ditutup turun pada level 0,034% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,065%.

Sementara itu, berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan per tanggal 12 Oktober 2016, investor asing di bulan Oktober 2016 mencatatkan penjualan bersih (net sell) Surat Berharga Negara senilai Rp3,30 triliun dengan jumlah kepemilikan senilai Rp681,68 triliun atau setara dengan 38,92% dari total outstanding Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan.

Terbatasnya kenaikan harga juga akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang saat ini secara teknikal bergerak dalam tren pelemahan.

Adapun secara teknikal, lanjut I Made, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan, terutama pada Surat Utang Negara dengan tenor 1 - 10 tahun memberikan indikasi bahwa dalam jangka pendek pergerakannya masih akan cenderung mengalami pelemahan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading jangka pendek di tengah pergerakan harga yang masih berfluktuasi,ââÅ¡¬ jelasnya.

Ditambahkan, investor dengan horizon investasi jangka panjang dapat memanfaatkan koreksi harga untuk mendapatkan Surat Utang negara dengan tingkat imbal hasil yang cukup menarik di tengah tren penurunan suku bunga acuan di dalam negeri.