Capitol Nusantara Indonesia Masih Rugi US$4,15 Juta pada 2015

Perlambatan ekonomi global dan domestik pada 2015 telah berimbas negatif terhadap bisnis logistik dan pengangkutan laut. Hal ini tampak dari kegiatan ekspor impor di dalam negeri yang cenderung melambat. Di sisi lain, fluktuasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang tajam dan sempat mencapai Rp14.700 per US$ tahun lalu juga turut menghambat pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan jasa pengangkutan laut.

Kondisi serupa juga dialami oleh PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI), emiten yang menjalankan usaha di bidang jasa pengangkutan laut tersebut. Perusahaan yang sahamnya sudah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu mengalami penurunan pendapatan usaha yang cukup signifikan, setidaknya hingga akhir tahun 2015 silam.

Seperti dikutip dari laporan keuangan tahun 2015 yang diumumkan, Kamis (28/1), CANI mencatat kerugian sebesar US$4,15 juta pada tahun lalu, meningkat 45,10% dibanding rugi US$2,86 juta pada 2014. Kerugian tersebut, antara lain disebabkan oleh pendapatan CANI yang merosot 54,3% menjadi US$2,548 juta, dari US$5,575 juta pada tahun 2014.

Seiring pendapatan yang merosot, CANI pun menderita rugi kotor sebesar US$3,35 juta pada 2015, meningkat sekitar 162% dibandingkan rugi kotor sebesar US$1,28 juta pada tahun 2014. Kendati  beban umum dan administrasi CANI berhasil ditekan manajemen hingga turun 72% menjadi US$356.522 dari US$1,278 juta, CANI tetap mencatat rugi usaha US$3,77 juta, naik 67,5% dari rugi usaha pada 2014 sebesar US$2,25 juta.

Kinerja keuangan perseroan yang masih memburuk turut berdampak negatif terhadap harga saham CANI di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham CANI tampak stagnan di level Rp264 per unit sepanjang perdagangan tahun lalu. Saham emite jasa pengangkutan laut itu tergolong saham ââÅ¡¬ÃƒÆ’‹Å“tidurââÅ¡¬ÃƒÆ’¢Ã…¾¢ karena tidak pernah ditransaksikan investor selama 2015. (*)