Aksi Jual Investor Asing Berlanjut, IHSG Ditutup di Bawah 4.500

Aksi jual investor asing terhadap berbagai saham unggulan terus berlanjut hingga perdagangan awal pekan ini. Pelaku pasar rupanya belum berani memegang sahamnya lebih lama karena kondisi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masih labil. Selain itu, fluktuasi bursa global dan regional yang cukup tajam turut menghambat pergerakan indeks BEI. Akibatnya, IHSG kembali turun di bawah level 4.500 pada transaksi hari ini.

Data BEI menunjukkan, transaksi beli investor asing di bursa pada Senin (18/1) ini mencapai Rp1,872 triliun, sedangkan transaksi jual Rp2,396 triliun. Dengan demikian, terjadi transaksi jual bersih pemodal asing pada Kamis ini mencapai Rp523,811 miliar. Ini turun 37,09% dibandingkan penutupan, Jumat (15/1) sebesar Rp832,716 miliar.

Aksi jual saham yang dimotori oleh investor asing tersebut  mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI, Senin (18/1), turun sebesar 42,700 poin (0,944%) menjadi 4.481,276 poin dari 4.523,98 poin, Jumat (15/1). Adapun total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 2,775 miliar saham dengan nilai Rp4,059 triliun.

Harga saham unggulan yang terkoreksi pada perdagangan, Senin (18/1) antara lain HM Sampoerna (HMSP) dengan penurunan sebesar Rp1.800 menjadi Rp94.500 per unit, disusul, Bank Central Asia (BBCA) turun Rp25 ke level Rp12.975 per unit, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp50 menjadi Rp11.400 per unit, Unilever Indonesia (UNVR) terkoreksi Rp350 jadi Rp35.650 per unit, dan Astra International (ASII) turun Rp100 ke Rp5.900 per unit. Kelompok saham di atas menjadi pemberat indeks pada Senin ini. (*)