Asing Jual Saham Rp2,825 Triliun, IHSG Ditutup Turun 23,998 Poin

Derasnya penjualan investor asing terhadap berbagai saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mendorong penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI, Kamis (14/1). Tekanan jual asing dipicu oleh serangan bom teroris di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) sekitar pukul 10.45 WIB. Teror bom itu menyulut panik jual investor asing maupun lokal terhadap berbagai saham unggulan Bursa Efek Indonesia.

 

Investor asing panik sehingga menjual sahamnya untuk merealisasikan keuntungan temporer. Serangan bom yang menewaskan 7 orang dimana 5 diantaranya adalah pelaku teror itu cukup mengganggu aktivitas pemodal di BEI. Ini tampak dari penurunan IHSG yang sempat mencapai lebih dari 70 poin hari ini. Transaksi beli investor asing di Bursa Efek Indonesia, pada Kamis (14/1) mencapai Rp2,384 triliun, sedangkan transaksi jual Rp2,825 triliun. Sehingga, transaksi jual bersih asing di BEI mencapai Rp441,326 miliar.

 

Peningkatan penjualan bersih investor asing telah mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI, Kamis (14/1), turun sebesar 23,998 poin (0,529%) menjadi 4.513,181 poin dari 4.537,18 poin, Rabu (13/1). Adapun total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 4,303 miliar saham senilai Rp6,053 triliun.

 

Selain itu, kemerosotan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun juga turut mendorong penurunan IHSG pada perdagangan Kamis ini. Kelompok emiten tersebut antara lain, Bank Central Asia Tbk (BBCA), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan saham Astra International Tbk (ASII).

 

Hingga penutupan perdagangan di BEI, Kamis sore ini, tercatat harga saham BBCA turun sebesar Rp150 menjadi Rp13.025 per unit, TLKM turun Rp55 menjadi Rp3.135 per unit, UNVR turun Rp375 jadi Rp35.725 dan saham ASII turun Rp25 ke Rp5.875 per unit. (*)