Saham Indocement Tunggal Prakasa Direkomendasi Tahan
Pasardana.id - Tim analis KDB Daewoo Securities Indonesia merekomendasikan 'tahan' saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP). Alasannya, volume penjualan semen INTP turun sebesar 7,7% menjadi 16,8 juta ton pada 2015 dari 18,2 juta ton pada 2014.
Menurut analis KDB Daewoo Securities Indonesia, penurunan volume penjualan INTP lebih besar dari rata-rata industri. Ini menunjukkan persaingan pasar semen relatif ketat. Pada 2015, INTP kehilangan pangsa pasar, yaitu dari 30,4 % pada 2014 menjadi 27,8 %.
Analis KDB Daewoo Securities Indonesia mengatakan, tahun 2015 bukan merupakan tahun menyenangkan bagi industri semen. Ini antara lain karena pasar kelebihan pasokan semen. Hal ini terjadi seiring kondisi ekonomi yang lamban, terutama di sektor properti.
Tahun 2016, analis KDB Daewoo Securities Indonesia memperkirakan, pasar masih kelebihan pasokan semen.
"Kelebihan pasokan semen akan memicu harga jual rata-rata yang lebih rendah karena perusahaan berusaha mempertahankan pangsa pasar," tulis tim analis KDB Daewoo Securities Indonesia dalam riset yang dipublikasikan, Rabu (13/1).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham INTP di BEI turun sebesar 10,7% menjadi Rp22.325 per unit pada 30 Desember 2015 dari Rp25.000 per unit pada 30 Desember 2014. Hingga pukul 15.05 WIB, Rabu (13/1), harga INTP naik Rp600 jadi Rp20.250 per saham dari harga penutupan Selasa (12/1) sebesar Rp19.650 per saham.

