Saham Emiten Berkapitalisasi Pasar Besar Dorong IHSG Naik 47,044 Poin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,044 poin (1,054%) menjadi 4.512,527 poin, Selasa (12/1), dari 4.465,48 poin, Senin (11/1). Kenaikan indeks didorong peningkatan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun.
Pelaku pasar agresif berburu saham unggulan berkapitalisasi besar sehingga mampu mendongkrak IHSG kembali di atas level 4.500 poin. Aksi beli pemodal tersebut didukung oleh optimisme terhadap pertumbuhan kinerja emiten pada tahun ini. Pasalnya, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5%-5,3% pada tahun ini, dari 4,8% tahun 2015.
Emiten pendorong indeks adalah Bank Central Asia (BBCA) yang harga sahamnya naik Rp350 jadi Rp13.100. Selain itu, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) naik Rp85 ke Rp3.145 per unit, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp225 menjadi Rp11.600 per unit, Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp775 ke Rp36.100 per unit, dan Bank Mandiri (BMRI) yang harga sahamnya meningkat sebesar Rp100 menjadi Rp9.200 per unit.
Dari 376 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, (12/1) tercatat 166 saham mencatat kenaikan harga, selebihnya 83 dan 127 saham lainnya ditutup stagnan dan turun. Adapun total volume perdagangan di BEI Selasa ini mencapai 3,193 miliar saham senilai Rp4,771 triliun dengan frekuensi transaksi 195.942 kali.
Di tengah IHSG yang ditutup naik, investor asing juga berhasil mencatatkan pembelian bersih di BEI. Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan, transaksi beli yang dilakukan investor asing pada Selasa ini mencapai 2,320 triliun, sedangkan transaksi jual sebesar Rp2,248 triliun, sehingga terjadi transaksi beli bersih asing sebesar Rp72,218 miliar.(*)

