Tergerus Beban Operasional, Rugi Golden Plantation Melonjak 301%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Langkah manajemen PT Golden Plantation Tbk (GOLL) untuk memperbaiki kinerja keuanga perseroan rupanya belum berhasil. Penyebabnya yakni kenaikan beban operasional yang signifikan sehingga kinerja perseroan tertekan selama sembilan bulan 2015.

Lonjakan beban operasional disertai anjloknya pendapatan telah menyeret GOLL ke jurang kerugian. Bahkan jumlah kerugian perseroan melonjak tajam hingga 301%.

Realitas ini terungkap dari laporan keuangan GOLL yang diumumkan, Jumat (4/12) di Jakarta. Disebutkan, rugi Golden Plantation mencapai Rp18,11 miliar selama Januari-September 2015, melonjak 301% dibanding rugi Rp59 juta pada periode sama 2014.

Kerugian emiten perkebunan kelapa sawit ini terutama disebabkan peningkatan beban operasi hingga 101% menjadi Rp52,87 miliar, dari Rp25,05 miliar per September 2014.

Seperti diketahui, peningkatan beban operasi GOLL menyebabkan emiten perkebunan kelapa sawit beraset Rp2,161 triliun per September 2015 itu menderita rugi usaha sebesar Rp28,62 miliar.

Padahal di periode sama 2014, GOLL masih mencatatkan laba usaha sebesar Rp7,47 miliar. Manajemen perseroan tidak sanggup mengatasi lonjakan beban usaha tersebut sehingga mengakibatkan GOLL tergerus rugi usaha yang cukup dalam.

Di sisi lain, perseroan juga harus menanggung beban keuangan sebesar Rp9,96 miliar, meningkat 242% dari Rp2,91 miliar per September 2014. Kenyataan tersebut mendorong, Golden Plantation menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp38,59 miliar. Pada periode yang sama 2014, emiten perkebunan ini mencatat laba sebelum pajak Rp4,56 miliar.

Pada saat yang sama, pendapatan GOLL juga turun sebesar 7,71% menjadi Rp95,38 miliar, dari Rp103,35 miliar. Kontributor terbesar pendapatan GOLL dari penjualan minyak sawit mentah yakni mencapai Rp59,71 miliar, sedangkan penjualan tandan buah sawit menyumbang pendapatan Rp29,49 miliar.

Harga saham GOLL pada transaksi sesi II, Jumat (4/12) tercatat Rp65, turun Rp6 dibanding penutupan sehari sebelumnya.