Pembelian Bersih Asing Capai Rp1,13 Triliun, IHSG Naik di Atas 4.500
Investor asing tampak antusias memburu berbagai saham unggulan berkapitalisasi besar hingga penutupan perdagangan Kamis, 17 Desember 2015. Sentimen beli asing antara lain didukung oleh gairah transaksi di bursa global dan regional. Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed untuk menaikan suku bunganya sebesar 25 basis poin telah membawa ââÅ¡¬ÃƒÆ’‹Å“angin segarââÅ¡¬ÃƒÆ’¢Ã…¾¢ bagi pelaku pasar, baik di bursa saham maupun pasar valas.
Data BEI menunjukkan, transaksi beli investor asing di bursa pada Kamis (17/12) ini mencapai Rp3,733 triliun, sedangkan transaksi jual Rp2,597 triliun. Dengan demikian, terjadi transaksi beli bersih pemodal asing pada Kamis ini sebesar Rp1,13 triliun. Aksi beli asing terutama melanda saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun.
Maraknya aksi beli saham blue chips oleh asing berhasil mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI, Kamis (17/12), naik sebesar 72,511 poin (1,617%) menjadi 4.555,964 poin dari 4.483,45 poin, Rabu (16/12). Total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 6,181 miliar saham dengan nilai Rp6,267 triliun. Dari 379 saham yang diperjualbelikan Kamis ini, 194 saham naik, 90 stagnan, dan 95 turun.
Tercatat, harga saham emiten kapitalisasi besar yang meningkat pada perdagangan, Kamis (7/12) adalah Bank Central Asia (BBCA), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Unilever Indonesia (UNVR), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Astra International (ASII), dan Bank Mandiri (BMRI). Pada, Kamis (17/12), harga saham BBCA naik Rp125 menjadi Rp13.600 per unit, TLKM naik Rp85 menjadi Rp3.125 per unit, UNVR naik Rp1.650 ke Rp37.000 per unit, dan ASII naik Rp125 menjadi Rp6.400 per unit. (*)

