Merck Sharp Dhome Raih Laba Rp26,59 Miliar per September
Pasardana.id - Pemegang saham PT Merck Sharp Dhome Pharma Tbk (SCPI) boleh terseyum bangga. Pasalnya, kinerja keuangan perseroan cenderung pulih setidaknya hingga sembilan bulan 2015. Perbaikan kinerja SCPI itu tidak lepas dari kerja keras manajemen mendorong pertumbuhan penjualan sehingga perseroan mulai mencatat laba hingga September 2015.
Dari laporan keuanguan yang diumumkan kepada investor, Rabu (25/11) terungkap, SCPI membukukan laba sebesar Rp26,59 miliar selama Januari-September 2015. Padahal, untuk periode sama tahun 2014, emiten farmasi ini masih rugi Rp9,98 miliar.
Pencapaian laba tersebut, terutama karena ditujang oleh penjualan SCPI yang melonjak 150% menjadi Rp1,728 triliun dari Rp691,17 miliar per September 2014. Manajemen mampu mendongkrak penjualan ekspor hingga Rp1,54 triliun sampai dengan September 2015. Sementara penjualan di pasar lokal juga meningkat menjadi Rp213,43 miliar.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan SCPI juga membengkak 138% menjadi Rp1,41 triliun, dari Rp593,44 miliar per September 2014. Akan tetapi, SCPI mampu mencatat laba kotor Rp313,11 miliar, melejit 220% dari Rp97,72 miliar per September 2014.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, perusahaan farmasi beraset Rp1,823 triliun per September 2015 itu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp48,36 miliar. Pada periode yang sama 2014, SCPI masih menderita rugi sebelum pajak Rp8,71 miliar.
Sayang, kinerja keuangan yang membaik tidak dikuti dengan pergerakan harga saham SCPI di Bursa Efek Indonesia (SCPI). Saham emiten farmasi tersebut bahkan tergolong saham 'tidur' karena jarang ditransaksikan oleh investor.
Hal ini antara lain disebabkan jumlah saham beredar SCPI yang terbatas. Selain itu, harga saham SCPI juga tergolong sangat mahal bila dibandingkan dengan harga saham emiten farmasi lainnya di BEI.

