7 Pertanyaan Untuk Mengetahui Target Return yang Cocok Untuk Tipe Pengembangan Dana
Bagi Anda yang merupakan tipe investor Pengembang Dana, silahkan menjawab 7 pertanyaan di bawah ini. Di sini akan dijelaskan dengan contoh Si A umur 32 tahun dan pengasilan Rp. 40.000.000 per bulan.
1. Peristiwa Kehidupan Apa yang Menjadi Target Anda?
Pertama-tama coba simak contoh berikut. A mempunyai tujuan menginvestasikan kekayaannya untuk membeli rumah impiannya sebelum umur 40 tahun. Rencana di ingin menikah, punya anak, lalu dapat membeli rumah impian. Dalam hidup ada berbagai macam peristiwa yang membutuhkan dana yang cukup besar. Nah, untuk peristiwa seperti apakah yang akan menjadi tujuan Anda berinvestasi?
Standar Dana yang dibutuhkan dalam peristiwa penting di kehidupan
2. Berapa Besaran Dana yang Dibutuhkan Dalam Peristiwa Penting Dalam Hidup Kita dan Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapatkan Dana Tersebut?
Jika tujuan sudah ditetapkan maka selanjutnya kita harus memikirkan berapa besaran dana yang dibutuhkan dan berapa lama waktu kita untuk berinvestasi. Untuk dana yang dibutuhkan tidak masalah jika hanya dengan angka perkiraan. Silahkan lihat tabel di sebelah kanan sebagai bahan referensi untuk standar dana yang dibutuhkan.
Bapak A memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan rumah impiannya adalah sekitar Rp. 4.000.000.000. Sesuai dengan tabel di sebelah kanan, maka A harus menyiapkan dana sebesar 20% dari Rp. 4.000.000.000, yaitu Rp. 800.000.000 untuk DP rumah. A menargetkan bahwa dia ingin membeli rumah impiannya sebelum usia 40 tahun. Oleh karena itu usia A sekarang 32 tahun, maka lama waktu yang dibutuhkan A untuk berinvestasi yaitu 8 tahun.
3.Berapa Total Deposito/Tabungan Anda Sekarang?
Alasan paling mendasar dari berinvestasi adalah melakukannya dengan dana surplus. Kita harus memikirkan bagaimana mengelola dana yang sudah kita miliki digabung dengan keuntungan yang kita peroleh setiap bulan dalam memilih produk mana yang menjadi tujuan investasi kita dan seberapa besar resikonya.
Pertama-tama, kita harus memastikan seberapa besar deposito yang kita miliki sekarang. Deposito di sini merupakan aset kekayaan tidak bergerak dalam bentuk uang tunai dan tabungan (berjangka). Namun kekayaan yang berfluktuasi seperti saham dan obligasi publik.
Bapak A dalam kasus ini mempunyai dana sekitar Rp. 500.000.000 setelah dijumlah semua dari rekening yang ia punyai di berbagai bank.
4. Berapa Dana yang Dipersiapkan dalam Keadaan Darurat?
Yang harus diperhatikan dalam berinvestasi adalah jangan menginvestasikan seluruh aset kekayaan yang kita miliki. Kita harus sisihkan untuk keperluan sehari-hari seperti berpergian, belanja, dan pengeluaran lainnya. Lalu kita juga harus memikirkan bagaimana nanti jika kita sakit, masuk rumah sakit, usaha kita bangkrut secara tiba-tiba, dan banyak hal lain yang kita tidak bisa prediksi.
Tetapi harus juga diperhatikan jika kita menyisakan sedikit harta kekayaan kita maka pada saat darurat kita akan mengalami kesusahan, namun jika kita berlebihan dalam memikirkan dana untuk keadaan darurat, maka dana untuk berinvestasi juga menjadi tidak ada. Untuk itu sebagai standar mari kita tetapkan dengan total 6 bulan penghasilan kita. Sebagi pegangan berapa uang yang harus disisakan untuk keadaan darurat?
Contoh, Bapak A dengan penghasilan Rp. 40.000.000 per bulan, dengan total 6 bulan penghasilan maka dana untuk keadaan darurat sebesar Rp. 240.000.000.
5. Berapa Banyak Dana Lebih Anda yang akan Anda Investasikan?
Mari kita kurangkan antara dana deposito/tabungan seperti yang dijelaskan pada nomor 3 dengan dana yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari atau darurat yang dijelaskan pada nomor 4. Dari selisih tersebut kira mendapatkan dana yang siap diinvestasikan, dana itu disebut Dana Lebih.
Lalu berapa Dana Lebih dari bapak A? Dana keseluruhan yang dimiliki bapak A adalah Rp. 500.000.000 dan dana yang disisihkan sebesar Rp. 240.000.000, jadi total selisihnya adalah Rp. 260.000.000
6. Berapa nilai akumulasi yang Kita Dapat Setiap Bulannya?
Ada satu hal lagi. Di sini kita harus pastikan ketersediaan dana yang akan kita investasikan secara berkelanjutan setiap bulannya.
Mengakumulasikan investasi kita setiap bulannya berarti memperkirakan efek besar dalam berinvestasi. Dalam memperhitungkan berapa dana yang harus kita sisakan untuk keperluan sehari-hari, kita juga harus memikirkan berapa besaran dana yang dibutuhkan setiap bulannya untuk berinvestasi secara berkelanjutan. Setiap bulan jika Anda potong penghasilan Anda untuk biaya hidup sehari-hari, transport sehari-hari, hobi, dan lain-lain, berapakah dana sisa yang ada di tabungan Anda?
Bapak A yang memang mahir dalam menghemat uang, walaupun melihat dari besaran dana yang ia peroleh tiap bulan, ia memutuskan untuk berinvestasi sebesar Rp. 3.000.000 per bulan.
7. Untuk Mencapai Target Berapa Hasil Investasi yang Diperlukan dalam Setahun?
Sampailah kita pada pertanyaan terakhir. Setelah menjawab 6 pertanyaan di atas, kita akan hitung berapa persen return yang Anda didapatkan selama 1 tahun.
Perhitungan akan sangat rumit, jadi website kami akan sangat membantu dalam hal perhitungan hasil investasi. Website Morning Star mempunyai sistem perhitungan yang disebut Kalkulator Finansial (Investasi-return)
Dengan berapa persen return dana surplus dan nilai akumulasi yang diinvestasikan agar mencapai nilai tujuan hanya dengan mengakses dan memasukan digit angka yang diinginkan, Anda akan segera mengetahui besaran hasil investasi yang sesuai dengan target Anda. Untuk para pembaca Indonesia, situs Pasardana yang berafiliasi dengan Morningstar Jepang juga menyediakan fitur tersebut.
Berapa hasil yang didapat oleh bapak A dari sistem perhitungan tersebut. Hasilnya adalah bapak A untuk mencapai targetnya, hasil investasi dalam setahun adalah 6.4%.
Dengan begini bagi Anda yang merupakan tipe investor Pengembang Dana (Tipe investasi untuk menambah dana), dapat langsung mengetahui berapa target hasil investasi Anda. Dengan begini indeks hasil investasi dapat dijadikan referensi dalam memilih Reksa Dana, dan tentunya juga menjadi cara yang tepat dalam berinvestasi.