CBUT Optimistis Raih Penjualan Rp13,81 Triliun di 2024, Laba Diprediksi Melonjak 142%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Perusahaan tercatat atau emiten yang mengelola bisnis hilir kelapa sawit seperti pemurnian dan perdagangan minyak kelapa sawit dan turunannya, PT Citra Borneo Utama Tbk (IDX: CBUT) mencatat penjualan hingga akhir 30 Juni 2024 sebesar Rp4,79 triliun, tumbuh 6,95 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp4,48 triliun.

Manajemen perusahaan, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024) menjelaskan, rincian penjualan neto dengan jumlah kumulatif individual masing-masing yang melebihi 10% dari total penjualan neto Perusahaan adalah kepada pihak berelasi Borneo Agri Resources International Pte., Ltd. senilai Rp2,94 triliun atau setara 61 persen, dan kepada pihak ketiga, yaitu PT Olam Global Agri Pte,.Ltd sebesar Rp597,72 miliar atau setara 12 persen.

Sedangkan, berdasarkan jenis produksinya, Palm olein menjadi salah satu yang terbesar memberikan kontribusi dengan nilai mencapai Rp1,94 triliun, disusul oleh penjualan Palm stearin Rp503,67 miliar, lalu Refine, bleached and deodorized palm oil (RBDPO) senilai Rp303,44 miliar, penjualan asam lemak sawit distilat Rp53,54 miliar dan penjualan lain-lain sebesar Rp1,99 triliun.

Untuk tahun 2024, Perseroan memproyeksikan dapat membukukan total penjualan sebesar Rp13,81 triliun, atau mencapai 34% terhadap realisasi tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp10,31 triliun.

Sementara, laba bersih Perseroan untuk tahun 2024, diproyeksikan sebesar Rp349,74 miliar, atau mencapai 142% terhadap realisasi tahun 2023, yan tercatat sebesar Rp144,24 miliar.

Hal tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan utilisasi produksi dan penambahan kapasitas produksi dengan beroperasinya refinery plant ke 2.

Dari sisi Produksi, di tahun 2024, diproyeksikan sebesar 1.079.726 MT atau mencapai 38% terhadap realisasi tahun 2023, sebesar 781.535 MT.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan utilisasi produksi dan penambahan kapasitas produksi dengan beroperasinya refinery plant ke 2.

Total dividen perseroan diproyeksikan sebesar Rp69.94 miliar di tahun 2024, atau mencapai 142% terhadap realisasi tahun 2023 sebesar Rp28.849 juta.

Hal tersebut dikarenakan atas peningkatan laba bersih di proyeksi tahun 2024.

Perseroan juga menyatakan masih memiliki potensi besar dalam meningkatkan bisnis hilir minyak sawit di pasar dalam negeri maupun di pasar dunia.

Untuk menunjang keberhasilan bisnis hilir minyak sawit, Perseroan perlu didukung oleh Direksi dalam mengatur tata kelola organisasi, manajemen risiko Perseroan dan kepatuhan terhadap peraturan secara menyeluruh, serta meningkatkan peran Sumber Daya Manusia sebagai aset utama agar dapat tumbuh dengan perolehan pasar yang lebih luas.

Perseroan optimis dalam industri sawit memiliki prospek usaha yang kedepannya akan terus meningkat, terbukti hilirisasi sawit dengan teknologi saat ini nilai usahanya di tahun 2023 mencapai USD38,4 miliar.