Apakah Saya Harus Memikirkan Investasi?
Oleh Ryan Filbert*
@RyanFilbert
Sebagai orang yang telah bekerja maupun baru mulai bekerja tentunya sebuah motivasi utama dalam bekerja adalah dikarenakan sebuah kebutuhan. Kebutuhan apakah itu? Bila ditanyakan kepada banyak orang dan kita juga bisa membuat survei kecil-kecilan maka akan muncul beberapa jawaban yaitu: mencari nafkah, mencari pengalaman, memperkaya pengetahuan, membuka relasi dan masih banyak lagi.
Hal utama orang akan bekerja karena mencari nafkah, apakah Anda juga sependapat? Ya, kebutuhan hidup adalah sebuah hal yang perlu dipenuhi dan semua itu membutuhkan uang, oleh karena itulah mengapa mencari nafkah menjadi peringkat teratas dalam alasan seseorang bekerja.
Ketika seseorang katakanlah menghasilkan 1 juta rupiah atas hasil kerjanya, bila dia menghabiskan hanya 500 ribu rupiah sebagai kebutuhan hidupnya, maka orang tersebut masih memiliki uang sebesar 500 ribu yang tersisa. Bila dari hari ke hari terjadi seperti itu maka semakin banyak sisa uang yang dimiliki.
Apa yang akan dilakukan dengan sisa uang itu? Ya, pada umumnya dijadikan sebuah simpanan masa depan, misalnya untuk kebutuhan masa depan seperti biaya menikah, biaya sekolah anak hingga yang terakhir adalah biaya masa pensiun ketika tidak lagi bekerja.
Mari kita berhitung dengan angka realistis yang terjadi dimasyarakat saat ini. Berapakah biaya yang dibutuhkan seseorang untuk menikah? Pada kota besar setidaknya biaya sebesar Rp 100.000.000 adalah sebuah angka yang sangat umum untuk biaya sebuah pernikahan.
Lalu, bila kita juga merealistiskan sebuah pendapatan dari seseorang yang bekerja, maka katakanlah nilai pendapatan gaji sebesar Rp 5.000.000, maka untuk biaya hidup sehari-hari misalnya dalam sebulan adalah Rp 3.000.000, sehingga terdapat uang untuk ditabung dari selisihnya yaitu sebesar Rp 2.000.000.
Diperlukan 50 bulan untuk seorang pria menabung dan menikah dengan besar tabungan sebesar Rp 2.000.000. Apakah setelah menikah tidak akan memerlukan kebutuhan lainnya? Tempat tinggal, biaya persalinan, dan lain sebagainya?
Bila seseorang menghitung dengan seksama, bisa jadi akan muncul kengerian atau ketakutan tersendiri untuk bisa melanjutkan hidup ke jenjang yang lebih tinggi!
Di dunia ini terdapat sebuah keajaiban yang dikenal sebagai keajaiban dunia ke 8 menurut pakar fisika modern yaitu Albert Einstein. Dimanakah keajaiban dunia ke 8? Bukankah kita semua hanya mengenal sampai dengan keajaiban dunia ke 7?
Keajaiban dunia ke 8 dikenal dengan keajaiban bunga majemuk atau bunga berbunga. Bila kita menabungkan uang sebesar Rp 1.000.000 selama 10 bulan maka kita akan tetap memiliki uang sebesar Rp 1.000.000.
Sedangkan ketika kita memasukkan komponen bunga berbunga dengan menabung Rp 1.000.000 selama 10 bulan serta berbunga 10% setiap bulan maka kita akan mendapatkan tambahan Rp 100.000 setiap bulannya sehingga akan menjadi Rp 2.000.000 dalam 10 bulan.
Namun bila kita melakukan bunga berlipat atau bunga berbunga yang dikenal dengan compounding, maka akan terjadi sebagai berikut:
- Bulan 1 : Rp 1.000.000 + 10% = Rp 1.100.000
- Bulan 2 : Rp 1.100.000 + 10% = Rp 1.210.000
- Bulan 3 : Rp 1.210.000 + 10% = Rp 1.331.000
- Bulan 4 : Rp 1.331.000 + 10% = Rp 1.464.100
- Bulan 5 : Rp 1.464.100 + 10% = Rp 1.610.510
- Bulan 6 : Rp 1.610.510 + 10% = Rp 1.771.561
- Bulan 7 : Rp 1.771.561+ 10% = Rp 1.948.717,1
- Bulan 8 : Rp 1.948.717,1+ 10% = Rp 2.143.588,81
- Bulan 9 : Rp 2.143.588,81+ 10% = Rp 2.357.947,69
- Bulan 10 : Rp 2.357.947,69+ 10% = Rp 2.593.742,46
Terjadi sebuah hal yang menarik dengan mempertimbangkan unsur bunga berbunga dalam sebuah permainan angka bukan?
Untuk bisa mencapai sebuah tujuan dimasa yang akan datang maka sebuah jawaban yang bisa memberikan hasil lebih maksimal adalah bukan dengan sebuah skema menyimpan kelebihan uang, namun dengan mengembangbiakkannya.
Tempat dimana kita bisa mengembangbiakkan uang adalah dengan menabung dan yang memiliki potensi jauh lebih besar dikenal dengan menginvestasikan uang.
Dengan menginvestasikan uang pada pasar modal kita memiliki potensi besar untuk mencapai tujuan dengan lebih cepat. Investasi pada pasar modal salah satunya adalah dengan berinvestasi pada reksadana. Dalam kurun waktu 2005 sampai dengan tahun 2015 yaitu 10 tahun, reksadana saham di Indonesia secara rata-rata hasil investasi reksadana di masa tersebut mampu mencapai 500%!
Sehingga sangat jauh dibandingkan dengan menabung yang hanya bisa memberikan hasil sebesar 3-5% selama 1 tahun.
Sebelum melangkah lebih jauh mengenai bagaimana memiliki sebuah investasi yang tepat dan baik bagi setiap orang, maka diperlukan sebuah langkah awal, apa itu? Tentukanlah sebuah rencana mengenai apa saja yang ingin dipenuhi dimasa yang akan datang, kapan dan berapa besarnya.
*Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksadana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution. Ryan Filbert juga sering memberikan edukasi dan seminar baik secara independen maupun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).