Resmi Hadir di Indonesia, PayJoy Dorong Inklusi Keuangan Indonesia melalui Akses Kredit

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – PayJoy, penyedia kredit untuk pasar di negara yang sedang berkembang, mengumumkan peluncuran resmi di Indonesia melalui kerja sama strategis dengan PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna).

Setelah kesuksesan operasionalnya di Filipina, Meksiko, Brasil, Afrika Selatan, dan pasar-pasar lainnya, PayJoy memperkenalkan solusi kredit inklusif di Indonesia untuk memperluas akses kredit yang terjangkau dan bertanggung jawab.

"Ada kesenjangan signifikan dalam akses kredit di Asia Tenggara. PayJoy berkomitmen untuk membantu menutup kesenjangan ini secara bertanggung jawab," kata Rene Payan, Country Manager Filipina dan pimpinan PayJoy di bidang peluncuran pasar baru, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/11).

Seiring percepatan transformasi digital di Indonesia dan target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencapai inklusi keuangan sebesar 98% pada tahun 2045, kehadiran PayJoy mendukung upaya nasional untuk memperluas akses kredit secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Setelah memiliki 17 juta pelanggan di seluruh dunia, PayJoy bertumbuh 40 persen per tahun dan tetap mempertahankan profitabilitas pada tahun 2025.

PayJoy siap meraup pendapatan sekitar AS$650 juta dan laba AS$110 juta pada akhir 2025.

Sejak didirikan pada tahun 2015, PayJoy adalah salah satu inovator tepercaya di dunia dalam hal infrastruktur kredit alternatif.

Ekspansi PayJoy ke Indonesia menegaskan komitmen jangka panjangnya untuk menciptakan sistem keuangan yang terbuka, adil, dan inklusif di seluruh dunia.

Diketahui, PayJoy memperluas akses kredit di pasar negara yang sedang berkembang melalui pembiayaan point-of-sale dan produk kartu.

Teknologi kredit beragunan milik PayJoy memungkinkan peminjam baru membangun stabilitas keuangan secara bertanggung jawab dan berpartisipasi penuh dalam perekonomian modern. 

Melalui Machine Learning, ilmu data, dan AI anti penipuan yang canggih, PayJoy telah membiayai pinjaman lebih dari $3,5 miliar kepada lebih dari 17 juta orang dan mempekerjakan lebih dari 1.000 orang di seluruh dunia.