IKM Furnitur Didorong Garap Pasar Ekspor Nontradisional
Pasardana.id – Di tengah dinamika perdagangan global dan kebijakan tarif baru dari sejumlah negara mitra, Pemerintah berencana untuk terus memperkuat daya saing industri furnitur nasional.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui berbagai program pembinaan dan perluasan pasar, menargetkan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) mampu menembus pasar nontradisional serta beradaptasi dengan perubahan regulasi internasional.
Terbaru, Kemenperin tengah mendorong IKM furnitur untuk merambah pasar nontradisional, sebagai strategi menghadapi ketidakpastian global.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sektor furnitur memiliki kontribusi kuat terhadap perekonomian nasional.
“Industri furnitur merupakan salah satu sektor hilir padat karya yang memberikan nilai tambah tinggi bagi perekonomian nasional. Pada triwulan III tahun 2025, sektor ini berkontribusi 0,92 persen terhadap PDB nonmigas,” ujarnya, beberapa hari lalu.
Agus mengatakan, nilai ekspor furniture juga menunjukkan tren yang positif.
Hingga triwulan II-2025, ekspornya mencapai 0,92 miliar Dolar AS, sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Adapun Amerika Serikat masih menjadi pasar terbesar dengan capaian 54,6 persen,” ucapnya.
Selain furnitur, industri kerajinan juga ikut tumbuh dengan nilai ekspor 173,49 juta Dolar AS pada periode yang sama, naik 9,11 persen secara tahunan.
Agus menyebut, pertumbuhan ini tak lepas dari kreativitas pelaku usaha serta keunggulan bahan baku lokal.
“Sektor furnitur dan kerajinan Indonesia bukan hanya menunjukkan kreativitas dan keterampilan, tetapi juga mengangkat keunggulan sumber daya lokal,” ujarnya.

