Mendag Berharap Ekspor Baja Lapis Bisa Kurangi Defisit Perdagangan
Pasardana.id - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) berharap, ekspor produk baja lapis dapat mengurangi defisit perdagangan.
Dia bilang, pemerintah akan terus mendorong perluasan akses pasar produk Indonesia ke Australia dan Kanada, salah satunya dengan penyusunan perjanjian dagang.
“Karena memang, kita kalau mau jadi negara maju harus menguasai pasar dunia. Apalagi ini baja, (produk) UMKM (yang diekspor) saja kita bangga, apalagi ini termasuk industri berteknologi tinggi,” ucap Zulkifli Hasan saat melepas ekspor delapan kontainer produk baja lapis tujuan Australia, Kanada, dan Puerto Rico seperti dikutip Antara, Minggu, (23/6).
Indonesia sendiri telah memiliki perjanjian dagang Indonesia-Australia CEPA, sementara perjanjian dagang Indonesia-Canada CEPA saat ini masih dalam tahap perundingan.
Sementara itu, Indonesia sudah banyak mengimpor produk dari Australia dan Kanada sehingga membuat neraca dagang Indonesia terhadap kedua negara defisit.
Zulhas mencatat permintaan produk baja dari para importir di Kanada dan Australia terus meningkat dalam lima tahun terakhir, masing-masing sebesar 16,94 persen dan 14,72 persen.
Dirinya pun mengapresiasi PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) sebagai produsen dan eksportir produk baja lapis tersebut karena telah memanfaatkan peluang dan diversifikasi pasar ekspor serta menerapkan prinsip industri hijau dan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing produk mereka.
“Mudah-mudahan ini memberikan tanda-tanda, bahwa cita-cita kita ingin menjadi negara maju pada tahun 2045 bisa kita capai," tandasnya.

