Kinerja Gemilang, ASDP Optimis Laba Tumbuh 64 Persen di Akhir Tahun

Pasardana.id - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memproyeksikan laba tahun 2022 mencapai Rp534,97 miliar atau tumbuh sebesar 64 persen dari 2021 yang tercatat sebesar Rp326,30 miliar.
Adanya kenaikan tersebut, membuat ASDP optimis dengan performansi kinerja 2022 yang gemilang.
Dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (28/12), Corporate Secretary PT ASDP Indonesia, Ferry Shelvy Arifin mengungkapkan, bahwa pihaknya terus mencatatkan tren pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dari tahun ke tahun.
Dia menjabarkan, tahun 2016, laba bersih ASDP tercatat Rp 233,4 miliar lalu meningkat menjadi Rp 269,2 miliar pada 2017.
Sementara itu, tahun 2018 laba tercatat turun sedikit menjadi Rp 255,6 miliar. Namun pada tahun 2019, melonjak lagi menjadi Rp 318,1 miliar.
Selanjutnya, ASDP mencatat penurunan laba karena pandemi Covid-19 menjadi Rp 181,1 miliar pada 2020.
Lalu laba tersebut melesat menjadi Rp 326,3 miliar pada 2021.
Hingga bulan November 2022, ASDP berhasil membukukan total pendapatan konsolidasi sebesar Rp 3,87 triliun.
Nilai pendapatan tersebut mencapai 92 persen dari target sebesar Rp 4,21 triliun dan naik 21 persen dari realisasi tahun 2021 sebesar Rp 3,19 triliun.
“Produksi penyeberangan hingga November yang bersumber dari penumpang sebanyak 7,35 juta orang, kendaraan 8,18 juta unit, dan barang sebesar 2,25 juta ton,” tutur Shelvy.
Selanjutnya, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp 552 miliar atau mencapai 246 persen dari target sebesar Rp 225 miliar.
Selain itu juga mencapai 82 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp 304 miliar.
Lebih lanjut disampaikan Shelvy, bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari terealisasinya strategi peningkatan top line melalui peningkatan produksi.
Termasuk jumlah penumpang yang bertambah hingga adanya pengendalian biaya untuk mendongkrak bottom line laba yang jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya sehingga laba naik signifikan.
“Tercatat, sisi aset ASDP pada November mencapai Rp 9,98 triliun,” ucap Shelvy.
Terlepas dari semua itu, terang Selvy, pencapaian kinerja positif ASDP didukung oleh peningkatan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial.
Dia menyebutkan, untuk produksi penumpang mencapai sebanyak 7,36 juta orang atau naik sebesar 106 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 3,58 juta orang.
ASDP mengharapkan, layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 ini juga turut menyumbangkan kontribusi pendapatan yang positif bagi ASDP.
“Ini kan peak season, yang biasanya ada peningkatan angka produksi dibandingkan kondisi normal. Kurang lebih target kenaikan lima sampai 10 persen," jelas Shelvy.
Lebih lanjut Shelvy memastikan, ASDP akan terus konsisten pada program transformasi dan digitalisasi.
Selain itu, juga tetap fokus kepada investasi dan efisiensi keuangan yang dilakukan perseroan.
Secara finansial, Shelvy menyebut, ASDP komitmen mewujudkan target EBITDA sebesar Rp 1 triliun pada 2022 dan telah melampaui yaitu mencapai Rp 1,12 triliun.
“Adapun pencapaian saat ini telah melampaui pencapaian tahun 2021 senilai Rp 790 miliar," ucap Shelvy.
Menurut Shelvy, manajemen terus mempertahankan kinerja positif perseroan di tengah kondisi perekonomian dunia yang tengah bangkit pasca pandemi Covid-19.
Ditambah lagi, perang Rusia dan Ukraina yang berdampak negatif terhadap harga minyak dunia, krisis energi, dan resesi ekonomi di beberapa negara besar dunia.
Menurutnya, situasi ekonomi dunia yang sulit dihindari akan berdampak kepada nilai tukar dan inflasi yang terus mempersulit situasi bisnis di berbagai industri.
Hal itu tidak terkecuali bisnis penyeberangan yang komponen berbasis impor utamanya bahan bakar solar dan pemeliharaan kapal.
"ASDP berupaya menjalankan operasional bisnis secara efektif dan efisien dan terus mendukung pelayanan logistik nasional,” tandas Shelvy.