Mulai Uji Coba Produksi, ZINC Targetkan Kontribusi Penjualan Smelter Timbal Sebesar USD43 Juta Tahun Ini
Pasardana.id – PT Kapuas Prima Coal Tbk (IDX: ZINC), emiten produsen base metal di Indonesia, mengumumkan smelter timbal milik Perseroan yang beroperasi dibawah PT Kapuas Prima Citra sedang uji coba produksi secara komersil sejak tanggal 8 Januari 2022.
Perseroan menargetkan untuk tahun pertama ini, kapasitas produksi smelter mencapai sekitar 12.000 – 15.000 ton bullion timbal (Pb).
Dimana, dari target produksi tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi penjualan kepada Perseroan mencapai sekitar USD43 juta.
Melansir siaran pers, Selasa (25/1), Hendra William, selaku Direktur Utama Kapuas Prima Citra dan juga Direktur ZINC mengungkapkan, “Kami bersyukur memasuki awal tahun 2022 ini salah satu smelter kami yaitu smelter timbal (Pb) sudah mulai uji coba beroperasi secara komersil, yang dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama smelter timbal (Pb) akan memproses konsentrat timbal (Pb) dari PT Kapuas Prima Coal Tbk menjadi PbO (barang setengah jadi). Selanjutnya setelah terkumpul PbO yang cukup, akan dilanjutkan ke tahap kedua yaitu proses peleburan di blast furnace. Untuk estimasi tahap kedua diperkirakan sekitar bulan Februari 2022.”
Sebelumnya, ZINC menargetkan kapasitas produksi penuh dari smelter timbal akan mencapai 20.000 ton bullion per tahun, dan diharapkan dapat memberikan tambahan terhadap pendapatan konsolidasi ZINC sekitar USD60-80 juta.
ZINC berharap, ke depannya, hasil produksi dari smelter tersebut dapat diserap tidak hanya oleh pasar ekspor, namun juga oleh pasar dalam negeri agar dapat membantu percepatan proses hilirisasi yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Hendra melanjutkan, “Untuk target penjualan timbal (Pb) Bullion saat ini yaitu akan kami ekspor ke negara China. Namun diharapkan seiring dengan adanya larangan ekspor mineral mentah dan target hilirisasi mineral oleh Pemerintah, kami berharap ke depan dapat memperluas pasar termasuk pasar domestik.”
Dalam rangka mendukung proses hilirisasi mineral di Indonesia, disamping mendorong kinerja melalui smelter timbal, saat ini ZINC juga tengah melanjutkan pembangunan smelter Seng (Zn) yang berada di Kalimantan Tengah.
Dimana, pembangunan smelter seng tersebut saat ini sudah mencapai sekitar 82%- 85%.
Perseroan menargetkan untuk smelter seng dapat mulai beroperasi pada Kuartal I2023, dengan kapasitas produksi mencapai 30.000 ton ingot per tahun.
“Kami melihat hingga saat ini harga timbal dan seng masih cukup stabil, diharapkan tren tersebut dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Kami juga berharap, pemulihan ekonomi pasca Covid-19 dapat segera membuahkan hasil, sehingga perekonomian kembali pulih. Tentunya dengan harapan tersebut, serta didukung oleh mulai beroperasinya salah satu smelter kami di tahun ini, dapat semakin meningkatkan kinerja ZINC ke depan,” tandas Hendra.

