Menteri ESDM Sebut 2.937 Gardu Listrik Terdampak Banjir Jakarta dan Jabar
Pasardana.id - Banjir yang terjadi di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat berdampak pada ribuan gardu listrik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mencatat, sebanyak 2.937 infrastruktur gardu listrik terdampak banjir.
Hingga kemarin, tim dari PT PLN (Persero) telah memulihkan 2.146 gardu listrik tersebut. Dengan begitu, dipastikan ada 554.000 pelanggan yang sebelumnya terdampak banjir, kini bisa menikmati aliran listrik PLN kembali.
"PLN sudah sangat cepat dan tanggap bersiaga mengamankan pasokan listrik. Ini adalah etos kerja baik yang harus dipertahankan. Untuk beberapa wilayah yang memang masih mengalami banjir, PLN memadamkan pasokan listrik, itu tentu demi keselamatan masyarakat," ujar Arifin dalam keterangan pers, dikutip Senin (22/2/2021).
Dalam siaga banjir yang melanda Jakarta dan sejumlah daerah penyangga, PLN menyiagakan 6.700 personel kelistrikan, 51 perahu karet, 135 genset, 144 unit gardu bergerak, 24 unit trafo bergerak, dan 808 kendaraan operasional lainnya yang tersebar di 113 posko siaga listrik.
“Kami paham listrik sangat dibutuhkan masyarakat dalam kondisi seperti ini. Saya lihat, PLN juga telah semaksimal mungkin untuk menyalakan listrik untuk daerah yang sudah aman,” kata Arifin.
Lebih lanjut Arifin juga meminta jajaran manajemen PLN untuk terus mengevaluasi proses penanganan layanan listrik untuk masyarakat, dengan mengedepankan prosedur keamanan yang ketat.
"Saya sudah minta ke manajemen ke depannya minta dievaluasi lagi bagaimana kita bisa mengamankan (listrik), koordinasi, dan antisipasi lebih lagi. Dan jangan lupa safety prosedurnya," jelasnya, dikutip dari laman Kementerian ESDM.
Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, PLN akan melakukan pemulihan listrik di lokasi terdampak banjir apabila semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik, serta kedua belah pihak yaitu PLN dan tokoh masyarakat menandatangani berita acara penyalaan listrik.
“Untuk pasokan tidak ada masalah. Petugas kami terus bersiaga untuk memantau kondisi di wilayah pelanggan untuk mengamankan kelistrikan dan melakukan pemulihan,” ujar dia.
Saat ini, perseroan terus memantau perkembangan situasi di lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir untuk secara sigap mengambil langkah. PLN juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk hal tersebut.
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir. Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123.
PLN juga mengajak pelanggan untuk melakukan catat meter mandiri melalui aplikasi PLN Mobile. Pelanggan tinggal mengunggah foto meteran listrik pada tanggal 24-27 setiap bulannya. Kemudian, di tanggal 1 bulan berikutnya akan keluar tagihan berdasarkan angka meteran yang dilaporkan.
Fitur SwaCAM membuat pencatatan meter listrik lebih praktis, karena tidak perlu menunggu petugas datang ke rumah setiap bulannya. Adanya SwaCAM membuat proses penagihan listrik menjadi semakin transparan, karena pelanggan sendiri yang memberikan laporan pemakaian listrik.

