Harga Telur Ayam Naik, Ini Kata Kemendag

Foto : istimewa

Pasardana.id - Harga telur ayam ras mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir.

Kementerian Perdagangan menjelaskan, bahwa kenaikan harga telur dalam sepekan terakhir dipicu aksi afkir ayam petelur yang dilakukan peternak pada Juni lalu dan adanya peningkatan permintaan telur seiring disalurkannya bantuan sosial Covid-19.

"Informasi dari peternak layer mandiri, harga telur ayam ras mengalami kenaikan akibat adanya afkir yang dilakukan oleh peternak pada Juni 2020 karena harga livebird dalam kondisi yang sedang tinggi saat itu sehingga berdampak pada pengurangan produksi telur ayam ras sampai saat ini," kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Suhanto, Senin, 27 Juli 2020.

Selain itu, kenaikan harga telur dipengaruhi permintaan telur ayam ras sebelumnya untuk bantuan sosial Covid-19 baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta.

Meski demikian, Suhanto menjelaskan, beberapa wilayah telah menghentikan penyaluran telur ayam ras untuk bansos menyusul harga di tingkat peternak sudah cukup tinggi.

Hal tersebut tercermin pada harga telur ayam ras di tingkat peternak yang saat ini berada di angka Rp 21.900 per kilogram berdasarkan informasi asosiasi peternak.

Diketahui, per tanggal 23 Juli 2020, rata-rata harga telur ayam ras secara nasional sebesar Rp 26.400 per kilogram, naik 0,38 persen dibanding bulan lalu. Namun di tingkat peternak turun tipis 0,1 persen atau sebesar Rp 22.900 per kg.

"Diperkirakan, harga dan pasokan telur ayam ras akan terus terkoreksi dan kembali normal dalam waktu dekat," katanya.

Sebagai langkah stabilisasi harga telur ayam ras, dia mengatakan Kemendag telah berkoordinasi dengan asosiasi peternak telur ayam untuk melakukan operasi pasar mandiri kepada masyarakat dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Selain itu, kata Suhanto, pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk langkah-langkah antisipatif berikutnya.

Pemerintah, kata dia, juga terus berkomunikasi dengan para peternak untuk memantau perkembangan kondisi pasokan dan harga di tingkat peternak dalam beberapa waktu kedepan.

"Seiring mulai menurunnya permintaan saluran bansos, diperkirakan harga telur ayam ras akan terkoreksi dan kembali normal dalam satu hingga dua minggu ke depan," pungkasnya.