Jelang Lebaran, Mendag Pastikan Stok Beras Aman

Foto : istimewa

 

Pasardana.id - Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto memastikan stok beras aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Idul Fitri 1441 Hijriah.

Hal ini dipastikan, setelah melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta.  

Menurut Agus, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Lebaran saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton.

Jumlah itu terdiri dari beras di Perum Bulog tersedia stoknya sebesar 1,42 juta ton, stok di penggilingan 1,2 juta ton, stok di pedagang 728 ribu ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 28.431 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP sebesar 2.939 ton.

Ditambah lagi, dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020, stok beras nasional akan mendapat tambahan sebesar 19,8 juta ton.

"Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton/bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan COVID-19, saya optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020," ujar Mendag Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/6/2020).

Terlebih, lanjut Mendag Agus, saat ini Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya melawan Covid-19 di DKI Jakarta dan beberapa wilayah lainnya.

Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mudah membeli bahan pokok dan menyambut datangnya bulan Ramadan dengan perasaan tenang sehingga bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan lebih khusyuk.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perbesaran. Saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai bulan Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton. Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton per bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan COVID-19, saya optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020,” tuturnya.

Setelah melakukan peninjauan di PIBC Jakarta, diketahui kondisi pasokan beras per hari selama sepekan terakhir ini adalah 3.096 ton, berada di atas pasokan normal PIBC 2.500 hingga 3.000 ton per hari.

Adapun stok beras di PIBC saat ini sebesar 28.431 ton hanya sedikit di bawah stok normal 30.000 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta selama kurang lebih sembilan hari ke depan.

Sebelumnya, Mendag Agus Suparmanto membuat terobosan dengan memotong mata rantai distribusi beras yang dilakukan agar cepat tersalurkan.

Harga beras juga dibuat agar terjangkau masyarakat sehingga tidak terjadi inflasi pada komoditas beras, yaitu dengan tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagi konsumen akhir tetapi dengan menaikkan harga pembelian pemerintah di tingkat petani.

Menurutnya, di hulu terjadi peningkatan kesejahteraan sedangkan di hilir harga tetap stabil.

Terobosan tersebut tertuang dalam Permendag No 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian untuk Gabah atau Beras.

Dalam beleid tersebut, Kemendag menetapkan Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp4.200 per kg dan di tingkat penggilingan Rp4.250 per kg, sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat Penggilingan Rp5.250 per kg dan di Gudang Bulog Rp5.300 per kg. Untuk beras harga pembelian pemerintah di gudang BULOG Rp8.300 per kg.

“Harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per 15 April 2020 dibanding sebulan lalu (16 Maret 2020) umumnya relatif stabil (turun/naik 0-5 persen). Stabil (turun/naik 0-5 persen) seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, kedelai, daging sapi, telur ayam ras, dan bawang putih. Harga bahan pokok yang turun (di atas 5 persen), seperti daging ayam ras, cabe merah keriting dan cabe merah besar. Sementara bahan komoditi yang sempat naik (di atas 5 persen) seperti gula pasir, bawang merah, dan cabe rawit merah,” terangnya.

Sementara itu, persediaan barang kebutuhan pokok di PT Food Station Tjipinang Jaya yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah Pemprov DKI, masih relatif banyak.

Beras tersedia 40.000 ton, beras PIBC 200.000 ton, telur 1.500 ton, dan susu 5,7 juta liter. Sedangkan barang kebutuhan pokok lainnya seperti tepung terigu memiliki stok sebesar 1.000 ton, gula pasir 6.000 ton dan minyak goreng 1,5 juta liter serta bawang putih sebanyak 2.000 ton.

“Dengan banyaknya stok yang tersedia di PT Food Station, kebutuhan masyarakat DKI Jakarta masih cukup aman sehingga tidak perlu panik dan memborong barang kebutuhan pokok secara berlebihan," tandasnya.