Dirjen Bina Marga : 3 Proyek Tol Pondok Aren-Serpong Bisa Menyerap 1.000 Pekerja
Pasardana.id - Tiga pekerjaan konstruksi di Tol Pondok Aren-Serpong diharapkan dapat menyerap lebih dari 1.000 pekerja.
Proyek ini dikelola oleh anak perusahaan PT Nusantara Infrastructure Tbk, PT Bintaro Serpong Damai (BSD).
"Tiga pekerjaan konstruksi di Tol Pondok Aren–Serpong ini bisa menyerap lebih dari 1.000 pekerja, tentu ini hal yang menggembirakan,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Menurut Hedy, Kementerian PUPR mendorong kegiatan pembangunan infrastruktur terus berjalan karena merupakan salah satu sektor yang dapat menggerakan perekonomian di masa pandemi Covid–19.
Pengerjaan proyek ini dilakukan dalam rangka mengatasi kemacetan dan banjir di Tangerang Selatan.
Tiga pekerjaan tersebut adalah pertama, proyek konstruksi tidak sebidang ramp junction Serpong dengan exit ramp Pamulang untuk mencegah potensi kecelakaan.
Kedua, konstruksi penanganan banjir KM 8 untuk mencegah terjadinya banjir yang disebabkan adanya persilangan dengan Kali Cibenda sehingga terjadi penyempitan sungai menuju Situ Parigi dan penurunan kapasitas saluran air di bawah jalan tol.
Ketiga, konstruksi tidak sebidang akses on ramp Rawa Buntu pada Jalan Tol Ruas Pondok Aren–Serpong untuk menghilangkan pertemuan kendaraan yang keluar dari Tol Pondok Aren–Serpong dan yang akan masuk jalan tol. Selain itu juga untuk mengatasi kemacetan akibat aktivitas penumpang/kendaraan di Stasiun Rawabuntu.
Dengan demikian, pengendara yang menuju ke arah tol tidak perlu melewati jalan eksisting di sekitaran Stasiun Rawabuntu atau dapat langsung menuju akses baru di awal sekitar Latinos.
Proyek ini selaras dengan program Pemkot Tangsel yang akan melebarkan ROW 40 dari Simpang Tekno ke arah Tol BSD sampai Latinos dari 2x2 menjadi 2x3.
Pada pekerjaan infrastruktur Kementerian PUPR menekankan empat hal. Pertama masalah kualitas di mana spesifikasi harus sesuai dengan kontrak.
Kedua, masalah keamanan, diharapkan ada rencana yang jelas dari pelaksana di lapangan agar dapat mencapai zero accident.
Ketiga, masalah kesehatan, diharapkan para pekerja di lapangan bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Keempat, masalah lingkungan, diharapkan ada rencana supaya saat konstruksi berlangsung tidak terjadi banjir baik di tol maupun yang berdampak ke pemukiman masyarakat.

