Volume SUN Diperdagangan Senin Kemarin Senilai Rp7,75 Triliun dari 44 Seri

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income MNC Securities yang dirilis Selasa (25/6/2019) menyebutkan, Volume perdagangan Obligasi Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (24/6) lebih kecil daripada perdagangan sebelumnya, yaitu tercatat senilai Rp7,75 triliun dari 44 seri Obligasi Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp861,96 miliar.

Adapun Surat Utang Negara seri FR0068 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,42 triliun dari 73 kali transaksi di harga rata - rata 104,25% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0078 senilai Rp987,00 miliar dari 33 kali transaksi di harga rata - rata 105,93%.

Sementara itu, Sukuk Negara Ritel seri SR011 menjadi Surat Berharga Syariah Negara terbesar yaitu sebesar Rp530,10 miliar dari 73 kali transaksi dan diikuti oleh volume Surat Perbendaharaan Negara-Syariah seri SPNS01112019 sebesar Rp200,00 miliar dari 1 kali transaksi.

Adapun volume dari Project Based Sukuk seri PBS014 sebesar Rp137,00 miliar untuk 5 kali perdagangan.

Sementara itu, dari perdagangan surat utang korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan mengalami penurunan dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya senilai Rp902,4 miliar dari 33 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 (BVIC03SB) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp131,00 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata-rata 60,25% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Bank Danamon Tahap I Tahun 2019 Seri A (BDMN01ACN1) senilai Rp100,00 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,03% yang kemudian diiringi dengan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap I Tahun 2019 Seri A (PNMP03ACN1) sebesar Rp100,00 miliar untuk 8 kali transaksi di harga 100,52%.

Sementara itu, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 14,00 pts (0,10%) di posisi 14144,00 per Dollar Amerika setelah dibuka dengan mengalami penguatan dan pada pertengahan sesi perdagangan sempat mengalami pelemahan yang kemudian menguat kembali hingga akhir sesi perdagangan.

Nilai tukar Rupiah tersebut bergerak pada kisaran 14135,00 hingga 14173,00 per dollar Amerika.

Penguatan nilai tukar rupiah tersebut terjadi seiring dengan menguatnya sebagian besar nilai mata uang regional.

Adapun mata uang yang memimpin penguatan mata uang regional yaitu mata uang Won Korea Selatan sebesar 0,65% dan diikuti oleh penguatan mata uang Baht Thailand (THB) sebesar 0,33%.

Sedangkan untuk mata uang yang mengalami pelemahan terbesar didapati pada mata uang Reminbi China (CNY) sebesar 0,15% terhadap Dollar Amerika.