Volume SBN Diperdagangan Kamis Kemarin Senilai Rp6,92 Triliun dari 40 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaprokan pada perdagangan kemarin (25/10), tercatat senilai Rp6,92 triliun dari 40 seri Surat Berharga Negara yang ditransaksikan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,07 triliun.
Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra dalam laporan riset yang dirilis Jumat (26/10/2018) mengungkapkan, Obligasi Negara seri FR0077 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp781,76 miliar dari 64 kali transaksi di harga rata - rata 98,35% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0075 senilai Rp722,98 miliar dari 34 kali transaksi di harga rata - rata 86,47%.
Adapun Project Based Sukuk seri PBS013 menjadi Sukuk Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp140,0 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 99,75% yang diikuti oleh Sukuk negara Ritel seri SR009 senilai Rp135,56 miliar dari 10 kali transaksi di harga rata - rata 99,01%.
Sedangkan dari 38 surat utang korporasi yang diperdagangkan, volume perdagangan surat utang korporasi pada perdagangan kemarin senilai Rp696,10 miliar.
Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri A (WSKT03ACN3) menjadi surat utang korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp175,00 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,05% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi I Jakarta Lingkar Baratsatu Tahun 2018 Seri A (JLBS01A) senilai Rp108,0 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,03%.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat terbatas sebesar 9,50 pts (0,06%) di level 15187,50 per Dollar Amerika.
Dibuka melemah pada awal perdagangan, pergerakan nilai tukar Rupiah cukup berfluktuasi pada kisaran 15187,50 hingga 15215,00 per Dollar Amerika dan ditutup dengan penguatan menjelang berakhirnya sesi perdagangan di tengah nilai tukar mata unag regional yang cenderung bergerak mengalami pelemahan.
Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan mata uang regional sebesar 0,52% yang diikuti oleh pelemahan mata uang Dollar taiwan (TWD) sebesar 0,16% dan Peso Philippina (PHP) sebesar 0,14%.
Adapun mata uang Dollar Singapura (SGD) memimpin penguatan mata uang regional, dengan mengalami penguatan sebesar 0,13%.
Sementara itu, imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan imbal hasil.
Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun masing - masing ditutup turun di level 3,107% dan 3,336% meskipun pasar saham Amerika telah mengalami kenaikan setelah pada perdagangan sebelumnya mengalami koreksi yang cukup besar.
Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman ditutup dengan mengalami kenaikan terbatas di level 0,396% dan imbal hasil surat utang Inggris yang justru terlihat mengalami penurunan terbatas di level 1,44%.
Selain Surat Utang negara, surat utang regional yang mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin adalah surat utang Thailand yang ditutup naik di level 2,859% dimana pada saat yang sama imbal hasil surat utang Jepang ditutup dengan penurunan di level 0,111%.

