Meski Masih Terdampak Rojali dan Rohana, Penjualan Eceran Punya Prospek Positif di Akhir Tahun
Pasardana.id - Tim Riset Ekonomi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (IDX: BMRI) menilai penjualan eceran pada kuartal III-2025 masih menghadapi tantangan.
Terutama karena konsumsi rumah tangga di luar musim liburan cenderung lemah, ditambah jumlah hari libur yang relatif sedikit.
Menurut keterangan tertulis, Jumat (12/9/2025, Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri memaparkan, fenomena “Rohana dan Rojali”, masyarakat yang ramai beraktivitas di pusat perbelanjaan tetapi lebih banyak sekadar melihat-lihat tanpa membeli, masih terlihat.
"Kondisi tersebut menandakan daya beli riil terbatas meskipun mobilitas tinggi," kata Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri.
Namun, prospek akhir tahun 2025 diperkirakan lebih positif.
Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri menjelaskan, pada Desember 2025 akan menjadi pendorong utama seiring faktor musiman hari raya Natal, libur akhir tahun, dan program promosi ritel.
Selain itu, stimulus fiskal pemerintah melalui APBN menjelang akhir tahun diperkirakan dapat menopang penjualan dan memperkuat permintaan domestik.
Adapun secara makro, inflasi diperkirakan terkendali pada level 2,38% pada akhir 2025, sementara pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 4,96%.
Seperti diketahui, hasil survei Bank Indonesia menunjukkan kinerja penjualan eceran diperkirakan tetap tumbuh meski melambat pada Agustus 2025.
Hal ini ditunjukkan dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 221,7 atau tumbuh 2,7% yoy pada Agustus 2025, lebih rendah daripada Juli 2025.
Pertumbuhan pada Agustus terutama ditopang oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan Barang Budaya dan Rekreasi.

