Menko Airlangga Sebut Negosiasi dengan AS Terkait Kebijakan Tarif Berjalan Konstruktif
Pasardana.id - Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto telah melaksanakan pertemuan dengan U.S. Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative, Jamieson Greer pada Rabu (9/7).
Pertemuan tersebut sebagai langkah penting dalam upaya memperkuat kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), dalam upaya negosiasi tarif resiprokal 32%.
Delegasi Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diterima oleh Pemerintah AS untuk membahas kelanjutan negosiasi tarif .
Hal ini tentu saja menunjukan bahwa kuatnya komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas hubungan dagang.
Menko Airlangga menyampaikan dari pertemuan tersebut dirinya mengapresiasi atas proses negosiasi yang selama ini berjalan konstruktif dengan pihak AS.
Beberapa perundingan dilakukan kedua belah pihak mencakup isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.
Menko bilang, Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak.
“Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progres perundingan. Ke depan, kita akan terus berupaya menuntaskan negosiasi ini dengan prinsip saling menguntungkan,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan resmi, yang dikutip pada Jumat, (10/7).
Hubungan kedua negara, kata Menko Airlangga, selama ini terjalin sangat baik dan perlu terus diperkuat.
"Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Minggu lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang pertanian dan energi telah menandatangani MoU dengan perusahaan-perusahaan AS untuk pembelian produk unggulan AS dan meningkatkan investasi,” jelas Menko Airlangga.
Kedua negara juga melihat potensi besar untuk memperluas kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis.
“AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk memperkuat kemitraan di bidang mineral kritis. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, tembaga, dan kobalt, dan kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama pengolahan mineral kritis tersebut,” ungkap Menko Airlangga.

