ANALIS MARKET (24/6/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (23/06), IHSG ditutup melemah -119,99 poin (-1,74%) ke level 6.787,14.
IHSG kembali melanjutkan pelemahan selama empat hari beruntun dengan nilai penurunan sebesar -5,25% didorong aksi panic selling investor akibat meningkatnya eskalasi tensi geopolitik antara Israel-Iran.
Dari eksternal, permintaan safe haven (emas) melonjak dipicu serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.
Investor saat ini cenderung wait & see menghadapi kemungkinan respon dari Teheran (Iran), termasuk risiko gangguan pada aliran minyak global melalui Selat Hormuz.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup di zona hijau, seperti DJIA (+0,89%), S&P 500 (+0,96%), & Nasdaq (+0,94%).
Harga minyak AS merosot hampir 7% setelah Iran meluncurkan rudal ke pangkalan AS di Qatar, serangan yang dilaporkan dicegat tanpa korban mendorong pembalikan tajam pada saham energi, dengan ExxonMobil dan Chevron keduanya turun 2%.
Respons tersebut dianggap terkendali, karena Iran menahan diri untuk tidak menargetkan infrastruktur energi penting atau mengganggu Selat Hormuz.
Presiden Trump juga mempertimbangkan, memposting di media sosial bahwa produsen minyak harus "menjaga harga tetap rendah," yang selanjutnya menekan minyak mentah.
"Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring meningkatnya ketegangan tensi geopolitik Timur Tengah antara Israel-Iran dan berlanjutnya net foreign sell," sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (24/6).