Luhut-Airlangga Sepakat Bentuk Tim Kajian Khusus tentang Penghambat Masuknya Investasi di RI

Pasardana.id - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaita bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, pada Rabu (12/3).
Keduanya, sepakat untuk membentuk tim kajian khusus tentang penghambat masuknya investasi di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengatakan, bahwa Pemerintah ingin meningkatkan penciptaan lapangan kerja, salah satunya dengan mendorong industri padat karya.
Untuk itu, diharapkan berbagai peraturan terkait dengan investasi agar mampu mengakomodir kemudahan bagi investor.
“Seiring dengan dinamika ekonomi global yang terus berkembang, kami bersepakat untuk membentuk tim kajian khusus yang akan mengevaluasi berbagai regulasi yang berpotensi menghambat masuknya investasi ke Indonesia,” kata Luhut.
Dirinya, dengan Menko Airlangga menyadari, bahwa ada beberapa regulasi yang dianggap menghambat investasi di Indonesia.
Karena itu, akan mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus regulasi tersebut.
“Jadi, nanti ada tim yang bekerja mulai besok selama seminggu. Dengan begitu, ekonomi bisa lebih bagus,” tegas Luhut.
Sementara itu, Menko Airlangga menyampaikan, bahwa ke depan, Pemerintah akan terus mendorong pencapaian target investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Kita juga perlu perhatikan terkait dengan capital market yang kita harus kembalikan, bahwa fundamental terkait dengan fiskal tetap kita jaga, terkait dengan current account deficit dan juga budget deficit tetap kita jaga sesuai dengan apa yang diarahkan dan disampaikan dalam APBN,” ungkap Menko Airlangga.
Dengan pembentukan tim khusus ini, diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan menarik bagi para investor domestik maupun internasional.
Keputusan itu merupakan hasil dari pertemuan antara DEN dan Kemenko Perekonomian.
Tak ketinggalan, keduanya juga membahas berbagai isu strategis yang menjadi perhatian bersama, salah satunya target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Ini bukan target yang mudah sekali lagi, tapi saya yakin dengan strategi yang tepat melalui revitalisasi industri padat karya, percepatan investasi dan penguatan infrastruktur digital publik, kita bisa mencapai misi besar Presiden Prabowo,” tandas Luhut.