ANALIS MARKET (20/2/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Mixed

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (19/02), IHSG ditutup melemah -78,68 poin (- 1,14%) ke 6.794,87.

 Pelemahan IHSG setelah tiga hari menguat, dipicu oleh aksi profit taking dan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 5,75%, yang direspon negatif oleh pasar.

Kemudian, pertumbuhan kredit perbankan juga melambat ke +10,27% yoy (Jan-25), terendah sejak November 2023 dan di bawah target BI.

Sementara itu, Donald Trump mengumumkan rencana tarif 25% untuk mobil, semikonduktor, dan farmasi, serta AS mengecualikan negara-negara Eropa dari negosiasi perdamaian dengan Rusia terkait perang di Ukraina.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, seperti DJIA (+0,16%), S&P 500 (+0,24%), & Nasdaq (+0,07%).

Para investor mempertimbangkan catatan terbaru dari Federal Reserve dan ancaman tarif yang diperbarui dari Presiden Trump.

Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 25% pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi, yang akan mulai berlaku pada 2 April, meningkatkan ketidakpastian perdagangan.

Catatan Fed mengungkapkan bahwa para pejabat tetap berhati-hati, lebih memilih untuk melihat kemajuan lebih lanjut pada inflasi sebelum memangkas suku bunga, sambil juga mengakui potensi risiko dari perubahan kebijakan perdagangan.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Neraca Pembayaran Indonesia (Q4- 2024),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (20/2).