ANALIS MARKET (12/2/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak bervariatif pada sesi perdagangan kemarin (11/2).

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 1 bp menjadi 6,60%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 1 bp menjadi 6,82%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 2 bp menjadi 6,83%.

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,76 - 7,04%.

Sedangkan Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp18,7 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp17,5 triliun.

PBS003 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp2,63 triliun dan Rp2,6 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,8 triliun.

Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp30,3 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang SBSN sebelumnya tanggal 30 Januari yang mencapai Rp20,5 triliun.

Dari ketujuh seri yang ditawarkan, Pemerintah menetapkan total amount awarded sesuai dengan target indikatif Rp10 triliun.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,26%, bergerak dari level Rp16.358/US$ di hari Senin menjadi Rp16.384/US$ di hari Selasa.

Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, terimplikasi dari peningkatan yield US Treasury (UST).

Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,37%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,54%.

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia masih bertahan di level 76bp.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0090, FR0094, FR0087, dan FR0091,” terang Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (12/2).