ANALIS MARKET (04/12/2025): Antisipasi Demand yang Stabil untuk SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin (03/12).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 10 basis poin (bp) menjadi 5,66%, sementara yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 2 bp menjadi 6,23%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 4 bp menjadi 6,26%.
Level yield curve 10-tahun masih berada di dalam weekly estimated range di kisaran 6,13% - 6,32%.
Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp21,4 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp24,5 triliun.
FR0104 dan FR0109 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp2,0 triliun dan Rp1,9 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,7 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS tidak banyak berubah, bergerak dari level Rp16.625/US$ di hari Selasa menjadi Rp16.628/US$ kemarin.
Sementara itu, per Kamis (04/12) pagi ini, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif bagi pasar obligasi, tercermin dari penurunan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST 5-tahun dan 10-tahun masing-masing turun sebesar 4bp dan 3bp menjadi 3,62% dan 4,06%.
Sementara itu, CDS 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 73bp.
“Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kami mengantisipasi demand yang stabil untuk Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0065, FR0100, FR0068, FR0103, FR0083,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Kamis (04/12).

