Buana Lintas Lautan Tbk Umumkan 4 Pilar Transformasi Strategis Perseroan
Pasardana.id - PT Buana Lintas Lautan Tbk (IDX: BULL) (Perseroan) menyampaikan, dalam proses transformasi strategis untuk mengembangkan backlog pendapatan kontrak yang besar yang akan semakin meningkatkan kapasitas Perseroan untuk memasuki segmen transportasi LNG dan berkembang di sektor angkutan laut minyak mentah dan produk minyak.
Hal ini akan secara optimal meningkatkan arus kas Perseroan dengan menggabungkan marjin tinggi dari transportasi LNG, minyak mentah dan produk minyak dengan stabilitas produksi dan penyimpanan minyak lepas pantai serta midstream LNG, mencapai pertumbuhan tingkat selanjutnya.
Melansir keterbukaan informasi BEI, Senin (15/12), Krisnanto Tedjaprawira selaku Corporate Secretary BULL menyebutkan, Perseroan akan memusatkan perhatian pada 4 pilar perkembangan yang akan melipatgandakan potensi perkembangan, yaitu:
1.Transportasi LNG – Lonjakan pembangunan pabrik pencairan LNG baru mulai tahun 2026 dan seterusnya (pada tahun 2026 saja diperkirakan akan meningkat sebesar 58 juta ton per tahun) berarti permintaan untuk 140-155 kapal pengangkut LNG baru untuk tahun 2026-2027. Dengan hanya 120-140 kapal baru yang masuk dan hingga 60 kapal sudah berusia lebih dari 30 tahun dan diperkirakan akan dibesi-tuakan, kekuatan tarif kapal pengangkut LNG di pasar internasional baru-baru ini diperkirakan akan berlanjut. BULL akan segera menerima pengiriman kapal pengangkut LNG pertamanya dan menargetkan untuk menjadi pemain utama di kawasan ini.
Pendapatan rata-rata sewa kapal setara waktu: Oktober/US$12.667/hari; Desember/US$65.167/hari (+414%)
2.FSRU (Floating Storage and Regasification Unit) untuk gasifikasi LNG – pemerintah telah dengan tegas menyatakan komitmennya untuk meningkatkan gasifikasi produksi listrik Indonesia dan berencana untuk segera membangun 5 FSRU (Floating Storage Regasification Unit) besar di samping FSRU LNG yang lebih kecil dan klaster logistik sesuai RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Listrik) 2025-2034. BULL bermaksud untuk secara aktif mendukung proses ini.
3.Produksi dan penyimpanan minyak mentah dan gas alam lepas pantai – Pasar untuk unit produksi, penyimpanan, dan bongkar muat terapung (FPSO) diperkirakan akan tumbuh secara substansial dengan hingga 12 unit diperkirakan akan dikerahkan dalam beberapa tahun ke depan di Asia Tenggara, dengan Indonesia, Malaysia dan Vietnam sebagai yang paling aktif. Indonesia sendiri menawarkan 108 cekungan sedimen untuk eksplorasi dan produksi minyak, di mana 63% berada di lepas pantai. BULL berencana untuk segera memasuki pasar ini.
4.Transportasi minyak mentah dan produk minyak – BIMCO memperkirakan permintaan ton-mil tumbuh 2-3 kali lebih cepat daripada barel, sehingga pertumbuhan permintaan ton-mil kapal tanker minyak sebesar 3% CAGR dari tahun 2024 diperkirakan akan terus berlanjut didorong oleh pengalihan rute akibat perang tarif, sanksi dan dislokasi produksi versus konsumsi. Dikombinasikan dengan pertumbuhan armada yang rendah, potensi lonjakan minyak di penyimpanan terapung dan seasonality yang kuat dalam tarif, kenaikan tarif baru-baru ini diperkirakan akan tetap kuat.
Pendapatan rata-rata setara sewa waktu: Oktober - US$40.007/hari; Desember - US$62.987/hari (+57%)
"Untuk memaksimalkan perkembangan Perusahaan, Perusahaan berkembang bukan hanya secara organic dengan membeli kapal tanker satu per satu tetapi juga mengidentifikasi peluang perkembangan inorganic dengan akuisisi asset yang membawa nilai accretive. Untuk mempersiapkan diri secara optimal menghadapi era pertumbuhan baru ini, Perusahaan sedang menjajaki tindakan korporasi dan investasi strategis untuk memperkuat neraca keuangan guna memastikan semua peluang pertumbuhan ini akan didanai dengan cepat dan kompetitif," beber Krisnanto Tedjaprawira.
Dasar Strategis
Selanjutnya dijelaskan, pendekatan empat pilar dirancang untuk:
-Mendiversifikasi pendapatan di sektor pelayaran, infrastruktur dan produksi
-Menyeimbangkan siklus antara bisnis margin tinggi spot dan stabilitas bisnis berbasis kontrak
-Meningkatkan disiplin modal melalui investasi dan kemitraan selektif
-Memanfaatkan sinergi operasional dan teknis di seluruh aset terapung
-Memposisikan Perusahaan untuk transisi energi, sambil mempertahankan eksposur terhadap hidrokarbon inti
Presentasi Investor
“Untuk menjelaskan sepenuhnya transformasi strategis Perusahaan, Perusahaan akan mengadakan presentasi investor pada 19 Januari 2026,” tandas Krisnanto Tedjaprawira.

