Indeks Kospi Melonjak 1,92 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 75,34 poin, atau sekitar 1,92 persen, pada Kamis (20/11/2025), menjadi 4.004,85.
Volume perdagangan moderat mencapai 355,8 juta saham senilai 14,9 triliun won atau sekitar US$10,14 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 749 berbanding 141.
Angka indeks melonjak dipicu penguatan saham sektor teknologi setelah positifnya laporan kuartalan Nvidia meredakan kekhawatiran pecahnya bubble saham kecerdasan buatan.
“Indeks Kospi turun 4,3 persen sejauh ini pada November, dan koreksi tersebut meredakan beban valuasi.
Mengingat siklus perilisan laporan perolehan laba kuartalan perusahaan-perusahaan domestik masih berlangsung, kami percaya momentum penguatan masih terjaga meski ada volatilitas jangka pendek,” jelas Lee Sung-Hoon, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor institusi dan asing masing-masing meraup saham senilai 761,95 miliar won dan 645,66 miliar won, sedangkan investor ritel melepas saham senilai 1,39 triliun won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing meningkat 4,25 persen dan 1,6 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution dan perusahaan manufaktur pembangkit listrik tenaga nuklir Doosan Enerbility masing-masing naik 0,8 persen dan 4,44 persen.
Saham perusahaan galangan kapal HD Hyundai Heavy dan Hanwha Ocean masing-masing melonjak 1,57 persen dan 1,63 persen. Saham perusahaan pertahanan Hanwha Aerospace dan perusahaan utilitas KEPCO masing-masing menguat 1,22 persen dan 3,6 persen.
Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia masing-masing turun 0,76 persen dan 0,96 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar Amerika Serikat, turun 2,3 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.467,9 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen positif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melonjak 1,06 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia melonjak 104,8 poin, atau sekitar 1,24 persen, menjadi 8.552,7. Bursa saham di Asia Tenggara mengalami penguatan, termasuk juga di Indonesia.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 15,69 poin, atau sekitar 0,4 persen, menjadi 3.931,05. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 4,92 poin menjadi 25.835,57.

