ANALIS MARKET (21/10/2025): IHSG Berpotensi Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (20/10) ditutup naik 2.19%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp657 Miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, ASII, TLKM, WIFI, dan FILM.

Sementara itu, Indeks-indeks saham utama Wall Street ditutup kompak naik pada perdagangan Senin (20/10). Kenaikan tersebut dipimpin kenaikan saham Apple yang menimbulkan kembalinya rally di Wall Street. Optimisme investor juga meningkat di tengah harapan berakhirnya shutdown pemerintah AS, serta antisipasi laporan keuangan emiten besar dan rilis data inflasi pekan ini. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,12%, S&P 500 menguat 1,07% dan Nasdaq Composite melesat 1,37%. Sementara itu, saham Apple naik hampir 4% dan mencetak rekor penutupan baru setelah Loop Capital menaikkan rekomendasi dari hold menjadi buy. Selain itu, sinyal positif juga datang dari Gedung Putih. Direktur National Economic Council Kevin Hassett mengatakan, shutdown pemerintah yang sudah memasuki hari ke-20, kemungkinan akan berakhir pekan ini. Ia juga menambahkan, pihaknya yakin Demokrat moderat akan mencapai kesepakatan dan pemerintahan siap mengambil langkah tegas jika kebuntuan terus berlanjut. Di sisi lain, sejumlah emiten besar dijadwalkan merilis laporan keuangan pekan ini, antara lain Netflix, Coca-Cola, Tesla, dan Intel. Kemudian, saham-saham perbankan regional juga rebound setelah sempat melemah akibat kekhawatiran risiko kredit. Saham Zions Bancorporation dan Western Alliance, yang sebelumnya terdorong isu pinjaman bermasalah, masing-masing naik sekitar 4%.

Di sisi lain, Bursa saham Asia bergerak naik pada perdagangan Senin (20/10), di tengah musim rilis laporan keuangan. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melesat 3,37% dan Topix naik 2,46%, setelah Partai Demokrat Liberal dan Partai Ishin sepakat membentuk koalisi pemerintahan, menimbulkan pelemahan yen terhadap dolar. Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan Hang Seng masing-masing menguat 0,63% dan 2,42%. Pertumbuhan ekonomi China kembali melambat untuk kuartal kedua berturut-turut, merupakan pelemahan dalam setahun. Kenaikan ekspor belum mampu mengimbangi penurunan belanja rumah tangga dan investasi korporasi. Di sisi lain, presiden Donald Trump berupaya menurunkan suhu ketegangan, menegaskan tarif tinggi terhadap produk China tidak dapat dipertahankan lama. AS dan China akan kembali duduk di meja perundingan pekan ini, dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri He Lifeng memimpin pembicaraan. Kemudian, indeks Kospi Korea Selatan naik 1,76 dan S&P/ASX 200 Australia menguat 0,41%.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (21/10), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi tes resist kuat di 8120. Tapi masih hati-hati jika kurang kuat break di atas 8120, IHSG masih berpotensi kembali koreksi. Diperkirakan Support IHSG: 8000-8040 dan Resist IHSG: 8120-8150.”

Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: BRMS, BRPT, RAJA, ARCI, ANTM, dan HRTA.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

BRMS, Spec Buy dengan area beli di 925-965, cutloss di bawah 910. Target dekat di 990-1020.

BRPT, Spec Buy dengan area beli di 3650-3770, cutloss di bawah 3600. Target dekat di 3840-3970.

RAJA, Spec Buy dengan area beli di 4400-4500, cutloss di bawah 4360. Target dekat di 4650-4700.

ARCI, Spec Buy dengan area beli di 1355-1385, cutloss di bawah 1350. Target dekat di 1400-1435.

ANTM, Spec Buy dengan area beli di 3230-3270, cutloss di bawah 3180. Target dekat di 3310-3360.

HRTA, Spec Buy dengan area beli di 1300-1355, cutloss di bawah 1285. Target dekat di 1420-1450.