ANALIS MARKET (14/1/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (13/01), IHSG ditutup melemah -71,98 poin (-1,01%) ke level 7.016,88.
Pelemahan IHSG tidak lepas dari berlanjutnya net foreign sell senilai -Rp383,46 miliar dan terdepresiasinya nilai tukar Rupiah -0,37% terhadap dollar AS.
Dari eksternal, data ketenagakerjaan AS tercatat lebih kuat dari ekspektasi, dimana pada Desember 2024 sebesar 256 ribu (konsensus 164 ribu).
Kemudian, tingkat pengangguran AS tercatat turun menjadi 4,1% (Des24) vs 4,2% (Nov-24).
Merespons data ketenagakerjaan yang kuat tersebut, ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga menjadi semakin berkurang.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,86%), S&P 500 (+0,15%), & Nasdaq (-0,39%).
Investor beralih ke sektor-sektor non-teknologi dan memilih perusahaan seperti Caterpillar, JPMorgan, dan UnitedHealth.
Saham Nvidia dan Palantir terus mengalami penurunan dari minggu sebelumnya dengan penurunan masing-masing sebesar -2% dan -3,4%.
Saham pertumbuhan semakin tertekan oleh lonjakan imbal hasil obligasi dan laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan, sehingga mengurangi harapan untuk penurunan suku bunga dari Federal Reserve.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring tertekannya Rupiah dan terjadinya net foreign sell,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (14/1).