ANALIS MARKET (20/9/2024) : Ada Potensi Peningkatan Demand SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) melanjutkan penguatannya pada sesi perdagangan kemarin (19/9).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 6 basis poin ke level 6,31%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun 5 basis poin ke level 6,48%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 basis poin ke level 6,55%.
“Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,47 - 6,66%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Jumat (20/9).
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp33,2 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp19,7 triliun.
FR0100 dan FR0101 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp3,7 triliun dan Rp3,6 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp493,9 miliar.
Adapun data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,63%, bergerak dari level Rp15.335/US$ di hari Rabu menjadi Rp15.239/US$.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung mixed untuk pasar obligasi.
Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun meningkat sebesar 2bp dari hari sebelumnya menjadi 3,49%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 3,73%.
Di sisi lain, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia mencatatkan penurunan sebesar 2bp, mengindikasikan semakin baiknya confidence para investor terhadap credit worthiness Indonesia.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0086, FR0056, FR0052, FR0085, FR0080, FR0045, FR0050,” sebut analis BNI sekuritas.