Melonjak Tajam, Nilai Impor Beras RI Tembus US$1,91 Miliar
Pasardana.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, impor beras Indonesia melonjak 121,34 persen selama Januari hingga Agustus 2024.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, nilai impor beras hingga Agustus 2024 mencapai 3,05 juta ton atau senilai 1,91 miliar dollar AS.
Angka tersebut meningkat 121,34 persen dibandingkan Januari-Agustus 2023 yang sebanyak 863,62 juta dollar AS.
"Impor beras memberikan andil sebesar 1,50 persen dari total nilai impor non migas Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/9).
Pudji menyampaikan, selama periode ini Indonesia paling banyak mengimpor beras dari negara Thailand sebanyak 1,13 juta ton senilai 734,77 juta dollar AS, Vietnam sebanyak 0,87 juta ton senilai 542,86 juta dollar AS, Pakistan sebanyak 0,46 juta ton senilai 290,56 juta dollar AS.
"Negara asal impor beras tertinggi adalah Thailand," ujarnya.
Sementara khusus pada Agustus 2024, Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 114,11 juta dollar AS.
Secara bulanan (month to month/mtm) dan tahunan (year on year/yoy) nilai impor beras pada Agustus kemarin meningkat masing-masing 4,99 persen dan 22,54 persen.
Tak hanya beras, Indonesia juga mengimpor komoditas pangan lainnya sepanjang 2024 ini.
Total impor gandum dan meslin selama Januari hingga Agustus 2024 ini mencapai 8,44 juta ton atau senilai 2,56 miliar dollar AS dan andilnya sebesar 2,01 perse dari total impor non-migas di Indonesia.
"Negara asal impor terbesar untuk komoditas ini adalah Australia," ucapnya.
Kemudian, total impor gula selama Januari-Agustus 2024 mencapai 3,38 juta ton atau senilai 2 miliar dollar AS dan andilnya sekitar 1,56 persen dari total impor non-migas Indonesia.
"Brazil merupakan negara asal impor gula terbesar," tuturnya.
Sementara itu, nilai impor non-migas sepanjang periode ini dilaporkan sebesar 127,82 miliar dollar AS, meningkat 2,47 persen dibandingkan Januari-Agustus 2023 yang sebesar 124,74 miliar dollar AS.