ANALIS MARKET (16/8/2024) : IHSG Berpotensi Lanjutkan Koreksi
Pasardana.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Pasar saham global naik pada perdagangan hari Kamis (16/08/24) dan imbal hasil US Treasury melonjak setelah data Penjualan Ritel AS yang secara mengejutkan dirilis lebih kuat dari perkiraan, meredakan kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi, dengan demikian meredam spekulasi para investor mengenai penurunan suku bunga yang agresif dalam waktu dekat.
US RETAIL SALES meningkat 1,0% bulan lalu, jauh di atas perkiraan pasar untuk kenaikan 0,3%, demikian dikatakan oleh Biro Sensus Departemen Perdagangan AS; menunjukkan bahwa konsumen mampu pertahankan daya belanja dengan berburu barang murah.
Secara tahunan, penjualan ritel naik 2,7%, setelah meningkat dengan revisi lebih rendah 2,0% di bulan Juni.
Beberapa investor percaya bahwa data ekonomi yang kuat ini seyogyanya tidak mengubah prediksi bahwa Federal Reserve dapat mulai menurunkan suku bunga di bulan September, namun sedikit meredupkan peluang bahwa bank sentral akan mulai melonggarkan kebijakan dengan rate cut sebesar 50 basis poin.
Faktanya bahwa hal ini akan mengurangi kekhawatiran atas resesi dalam waktu dekat dan kabar baik bagi pasar ekuitas, namun mungkin bukan kabar baik bagi pasar obligasi, yang langsung tercermin dari rebound-nya yield US Treasury.
Pasar ekuitas menyambut baik tanda terbaru dari ketahanan ekonomi, di mana S&P 500 ditutup 1,6% lebih tinggi, Dow Jones Industrial Average naik 1,4%, dan Nasdaq Composite melonjak 2,3%.
Adapun dengan ini S&P500 mencatatkan kenaikan 6 sesi berturut-turut. Indeks saham dunia MSCI juga menimpali dengan apresiasi 1,2%.
INDIKATOR EKONOMI: Di sisi pasar tenaga kerja, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran turun minggu lalu ke angka 227ribu (lebih rendah dari forecast & pekan sebelumnya). Sejauh ini bisa disimpulkan soft-landing hampir dalam genggaman secara data Inflasi jelas telah mendingin, namun di satu sisi Retail Sales & Initial Jobless Claims bisa lebih kuat dari perkiraan.
FIXED INCOME & CURRENCY: Tertekan oleh spekulasi bahwa The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga pada laju yang lebih moderat, membuat imbal hasil US TREASURY tenor 10-tahun melonjak menjadi 3,9188%, sementara imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun naik menjadi 4.1034%. Lonjakan imbal hasil US Treasury memberikan sedikit kelonggaran pada US DOLLAR INDEX (DXY), yang naik 0,45% terhadap mata uang utama lainnya, menghentikan penurunan yang membawanya ke level terendah per Euro pada hari Rabu sejak akhir 2023. Dollar juga turun hampir 15% terhadap Yen Jepang sejak awal Juli.
MARKET ASIA & EROPA: indeks pan-Eropa STOXX 600 naik 1,2%, meskipun beberapa analis memperingatkan para investor untuk tidak berpuas diri dan mewaspadai volatilitas US equity market lebih lanjut di masa depan. Barometer ketakutan Wall Street, pengukur volatilitas VIX, turun ke titik terendah bulan ini, setelah melonjak ke level tertinggi empat tahun pada 5 Agustus. Di tempat lain, Poundsterling naik 0,2% menjadi USD 1,2854 setelah data menunjukkan ekonomi INGGRIS tumbuh 0,6% pada kuartal kedua 2024, yang sejalan dengan ekspektasi ekonom. Hari ini angka Retail Sales (Jul) mereka yang akan disorot. Retail Sales yang kuat juga muncul di CHINA untuk data bulan Juli, walau berita baik ini dibarengi oleh kenyataan trend turun Chinese Industrial Production dan lagi Unemployment Rate naik 0.2% di bulan Juli, dari 5.0% di bulan June.
INDONESIA: laporkan surplus Trade Balance jauh di bawah ekspektasi USD 2.45 miliar, menjadi hanya 470 juta USD, disebabkan persentase peningkatan Impor yang signifikan (11.07%), jauh di atas pertumbuhan Ekspor (6.46%).
KOMODITAS: Harga spot EMAS naik 0,3% menjadi USD 2.455,29 / ounce, mendekati rekor tertinggi 17 Juli, didukung spekulasi pasar bahwa suku bunga AS yang akan segera diturunkan berpotensi mengangkat logam mulia ini. Pasar MINYAK juga menguat pada hari Kamis, di mana minyak mentah BRENT, patokan internasional dari pasar London, berakhir 1,4% lebih tinggi pada USD 80,90 / barel karena laporan ritel AS dianggap mampu meningkatkan prospek permintaan global.
IHSG terhenti tepat di wilayah rekor tertinggi all time High 7455 (High kemarin: 7460) dan hampir membentuk candle serupa Dark Cloud (di area Resistance), suggesting technical pullback di depan mata. Asing masih terus menumpuk beli bersih di bilangan IDR 628.03 miliar, dengan demikian telah menabung Foreign Net Buy sebesar IDR 3.62 triliun sejauh ini di all market.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas menyarankan WAIT & SEE hari ini seiring market di ujung akhir pekan yang akan segera menyambut peringatan hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, sambil memperhatikan arahan kebijakan pemerintah & global lebih lanjut.
“IHSG berpotensi lanjutkan koreksi,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (16/8).