ANALIS MARKET (31/7/2024) : Demand SBN Berdenominasi Rupiah Berpotensi Meningkat
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif dalam kisaran terbatas pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 1 basis poin menjadi 6,71%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 1 basis poin menjadi 6,92%.
Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 basis poin menjadi 6,94%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami minggu ini, yaitu di kisaran 6,82-7,10%.
Sedangkan Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp18,3 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp12,4 triliun.
FR0100 dan FR0101 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp3,9 triliun dan Rp2,6 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,8 triliun.
Di sisi lain, Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp24,7 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya pada 16 Juli 2024 yang mencapai Rp27,7 triliun.
Dari ketujuh seri yang ditawarkan, total amount awarded oleh Pemerintah sebesar Rp8 triliun, sesuai dengan target indikatif.
Adapun data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,12%, bergerak dari level Rp16.281/ US$ di hari Senin menjadi Rp16.300/US$.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif, tergambar dari penurunan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 2bp dari hari sebelumnya menjadi 4,03%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 2bp menjadi 4,15%. Sementara CDS 5-tahun Indonesia bertahan di level 75bp.
Para market participant menanti hasil FOMC Meeting yang berlangsung pada tanggal 30-31 Juli ini, terutama terkait view arah suku bunga ke depan US Federal Reserve.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0084, FR0042, FR0052, FR0085, FR0073, FR0054, FR0091, FR0058, FR0100, FR0068,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Rabu (31/7).

