Total Aset yang Tercatat di KSEI per 27 Desember 2024 Mencapai Rp8.176 Triliun

Pasardana.id - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan pasar modal Indonesia.
Samsul Hidayat selaku Direktur Utama KESI menjelaskan, pada tahun 2024, KSEI memiliki beberapa program strategis yang terkait dengan pengembangan infrastruktur pasar modal.
Dari beberapa program strategis yang telah dirumuskan, tiga diantaranya telah diimplementasikan pada tahun 2024.
“Program strategis tersebut merupakan upaya untuk pendalaman dan perluasan layanan pada era digital, melalui penguatan infrastruktur, inovasi dan pengawasan yang terintegrasi, untuk mewujudkan KSEI sebagai information hub dan financial hub,” jelas Samsul di acara konferensi pers penutupan perdagangan BEI 2024, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12).
Adapun salah satu rencana strategis KSEI yang telah diimplementasikan adalah platform layanan administrasi prinsip mengenali nasabah (LAPMN) atau know your customer (KYC), melalui peluncuran Centralized Investor Data Management System (CORES.KSEI) pada 5 Maret 2024.
Dijelaskan, pengembangan platform CORES.KSEI mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah yang diterbitkan pada 8 Agustus 2023.
“Dengan CORES.KSEI, pemakai jasa dan investor pasar modal dapat menggunakan platform terpusat untuk digitalisasi data dan dokumen KYC nasabah, sehingga dapat dilakukan sharing data KYC pada proses pembukaan rekening berikutnya agar lebih efisien dan tidak diperlukan proses berulang,” beber Samsul.
Lebih lanjut disampaikan, untuk pertama kalinya, KSEI berkolaborasi dengan perusahaan asuransi yaitu PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) untuk penggunaan layanan Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST), melalui peresmian kerja sama yang dilaksanakan pada 21 Mei 2024.
Platform ini merupakan pengembangan dari Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-INVEST) yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi reksa dana sejak tahun 2016.
“Kedua sistem tersebut merupakan salah satu tonggak sejarah pengembangan pasar modal Indonesia karena KSEI berhasil mengembangkan sistem terintegrasi untuk proses administrasi dan transaksi produk investasi,” bebernya lagi.
Selain itu, lanjutnya, pada 18 Desember 2024, rencana strategis lain yang telah berhasil dilakukan KSEI adalah pengembangan aplikasi khusus untuk pengelolaan dana untuk transaksi reksa dana yakni KSEI Cash Management System (K-CASH).
Aplikasi K-CASH ini dikembangkan KSEI untuk memberi kemudahan bagi investor dalam bertransaksi reksa dana yang lebih efisien.
“Pengembangan K-CASH merupakan respon KSEI terhadap perkembangan transaksi reksa dana di pasar modal yang sangat dinamis, khususnya terkait penggunaan platform digital yang saat ini telah menjadi pilihan utama investor. K-CASH dapat menyediakan mekanisme pengganti virtual account dengan menggunakan Investor Fund Unit Accout (IFUA) sebagai penyimpanan dana investor untuk transaksi reksa dana yang www.idx.co.id lebih terjamin. Penggunaan IFUA juga dapat memberikan transparansi posisi dana selama proses transaksi karena dapat dipantau langsung oleh investor,” bebernya lagi.
Sementara itu, dari sisi jumlah investor, jelas Samsul, sejak akhir Desember 2023 hingga 27 Desember 2024, jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal tumbuh 22% dari 12,17 juta SID menjadi 14,84 juta SID.
Jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan efek lain yang tercatat di KSEI.
Secara rinci, terdapat 6,37 juta investor yang memiliki saham dan efek lainnya (meningkat 21% dari tahun 2023 yakni 5,26 juta investor) dan 14 juta investor memiliki reksa dana (meningkat 23% dari tahun 2023 yakni 11,42 juta investor).
Di sisi lain, ungkap Samsul, total aset yang tercatat di KSEI per tanggal 27 Desember 2024 meningkat menjadi Rp8.176 triliun sejalan dengan peningkatan IHSG dan kapitalisasi pasar.
“Peningkatan juga tercatat pada aset under management (AUM) reksa dana yang tercatat di KSEI sampai dengan 27 Desember 2024 menjadi Rp809 triliun,” tandasnya.