ANALIS MARKET (03/12/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (2/12), IHSG ditutup melemah -67,28 poin (-0,95%) ke level 7.046,99. 

Pelemahan IHSG seiring berlanjutnya net foreign sell dan pelemahan nilai tukar Rupiah. 

Investor asing tercatat net foreign sell sebesar -Rp1,28 triliun, khususnya pada saham perbankan seperti BBRI (NFS: -Rp544,75 miliar), BBCA (NFS: -Rp419,32 miliar), & BBNI (NFS: -Rp137,97 miliar). 

Kemudian, nilai tukar Rupiah melemah -0,21% terhadap dollar AS menjadi Rp15.905 (JISDOR). 

Di sisi yang lain, BPS merilis data inflasi Indonesia bulan November 2024 yang melanjutkan turun menjadi 1,55% yoy, bulan sebelumnya 1,71% yoy (Oct-24). 

Dari eksternal, Presiden terpilih AS, Donald Trump mengancam negara anggota BRICS dengan tarif 100% jika mereka membuat atau mendukung mata uang baru yang dapat menggantikan dolar.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,29%), S&P 500 (+0,24%), & Nasdaq (+0,96%).

Sektor layanan komunikasi, consumer discretionary, dan teknologi tampil baik, sedangkan sektor real estat tertinggal. 

Saham Tesla naik +3,4% setelah meluncurkan pembaruan perangkat lunak "Full Self-Driving". 

Super Micro Computer juga melonjak +28,7% pasca laporan keuangannya divalidasi. 

Di sisi lain, saham Amazon naik +1,4% karena momentum Cyber Monday yang kuat. 

Data ekonomi seperti PMI, JOLT, dan laporan pekerjaan menjadi perhatian investor. 

Kemudian, investor lebih fokus pada potensi pergerakan Federal Reserve, termasuk kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25bps. 

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring net foreign sell dan pelemahan Rupiah,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (03/12).