APBN Sektor Pendidikan Sudah Cair Rp504 Triliun Hingga November 2024

Foto : istimewa

Pasardana.id - Baru-baru ini di sebuah kesempatan, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, bahwa pemerintah berkomitmen menjadikan sektor pendidikan dan kesehatan masih menjadi prioritas utama dalam alokasi anggaran tahun 2025.

Di mana kondisi ini berbeda dengan beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan India yang menjadikan sektor pertahanan memegang alokasi terbesar dalam APBN.

"Indonesia alokasi terbesar adalah pendidikan. Demikian kita menempatkan pendidikan sebagai prioritas dan kita yakin melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan inilah jalan keluar sesungguhnya dari kemiskinan," ujar Presiden Prabowo.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara melaporkan realisasi anggaran pendidikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 30 November 2024 mencapai Rp504 triliun.

Ia mengatakan, anggaran pendidikan ini adalah bagian dari investasi publik untuk mendukung daya saing.

Ditambahkan, berbagai macam program dilakukan melalui belanja pemerintah pusat (BPP) dengan realisasi sebesar Rp171,9 triliun, melalui transfer ke daerah (TKD) Rp317 triliun, dan melalui pembiayaan Rp18,1 triliun.

Ia pun merinci manfaat APBN untuk program pendidikan yang disalurkan melalui BPP diterima oleh masyarakat lewat Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 21,1 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk 1,1 juta mahasiswa, serta beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk 55.809 penerima.

Kemudian, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 9,4 juta siswa dan 55.084 sekolah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) untuk 197 perguruan tinggi, serta tunjangan profesi guru non-pegawai negeri sipil (PNS) untuk 652,5 ribu guru dan tunjangan profesi dosen (TPD) untuk 79,7 ribu dosen.

"Untuk manfaat melalui TKD, di antaranya BOS bagi 43,7 juta siswa dan 46,7 ribu satuan pendidikan sekolah; BOP PAUD untuk 6,2 juta peserta didik dan 3.611 satuan pendidikan PAUD; rehabilitasi sekolah untuk 5.404 ruang kelas; gaji, tunjangan, TPG, dan tamsil untuk 1,58 juta guru; serta untuk 109 museum," paparnya seperti dilansir Antara, pada Minggu (15/12).

Ditambahkan Suahasil, ada juga yang melalui pembiayaan, antara lain seperti dana abadi pendidikan LPDP yang memberikan beasiswa bagi anak bangsa meneruskan pendidikan S2 dan S3 di dalam maupun di luar negeri.