Haji Isam Akan Gabungkan Jhonlin Agro Lestari dan JARR untuk Hasilkan Laba Rp69 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Jhonlin Agro Raya Tbk (IDX: JARR) berencana merger dengan PT Jhonlin Agro Lestari (JAL), sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang memiliki pemegang saham pengendali (PSP) sama, yakni PT Esha Agro Sentosa.

Direktur Utama JARR, Indra Irawan menjelaskan, tujuan merger ini antara lain untuk mendukung pasokan Tandan Buah Segar (TBS) serta meningkatkan pengelolaan Minyak Kelapa Sawit (CPO) yang akhirnya diproses menjadi produk Biodiesel (FAME).

Selain itu, kata dia, rencana ini akan meningkatkan skala ekonomis Perusahaan dengan mengkonsolidasikan operasi dan sumber daya JARR dan JAL, sehingga akan mengarah pada peningkatan benefit dan efisiensi Perusahaan.

“Saat ini, JARR telah memproduksi Minyak Goreng dengan kapasitas 250 Ton Per Hari, dan memiiki Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS) kapasitas 60 Ton Per Hari yang rencananya akan commissioning (uji coba) pada bulan Oktober 2023,“ papar dia.

Mengutip dari informasi keterbukaan informasi yang diungkapkan, bahwa saat ini, JARR memiliki total izin Hak Guna Usaha (HGU) seluas 17.020,26 Ha, serta memiliki 1 unit Pabrik Biodiesel dan Pabrik Minyak Goreng yang telah beroperasi sejak 2023, sedangkan total Luas Lahan HGU JAL saat ini seluas 10,916,46 Ha.

Sementara itu, dalam ringkasan penggabungan dengan penyesuaian kinerja, tertera asset JARR akan meningkat 16,3 persen menjadi Rp3,886 triliun dari Rp3,249 triliun jika mengacu pada laporan keuangan semester I 2023.

Penopangnya, jumlah kewajiban akan meningkat 18,44 persen menjadi Rp2,54 triliun.

Sedangkan ekuitas meningkat 14,2 persen menjadi Rp1,342 triliun.

Sebagai perusahaan penerima pengabungan, laba periode berjalan JARR  akan melonjak  228,5 persen menjadi Rp69,148 miliar per 30 Juni 2023.  

Hasil itu didapat dari penjualan naik 6,5 persen menjadi Rp2,121 triliun dari sebelum pengabungan yang tercatat sebesar Rp1,99 triliun.

Namun rencana ini dapat berjalan jika mendapat restu pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 24 November 2023.