Indeks Kospi Melonjak 1,51 Persen

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 38,19 poin, atau sekitar 1,51 persen, pada Kamis (14/9/2023), menjadi 2.572,89 yang merupakan angka penutupan tertinggi sejak 5 September.

Volume perdagangan moderat mencapai 406,1 juta saham senilai 9,4 triliun won atau sekitar US$7,1 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 608 berbanding 253.

Angka indeks naik dipicu meredanya kekhawatiran peningkatan suku bunga Federal Reserve.

“Angka inflasi Amerika Serikat Agustus meningkat melampaui eksepktasi, namun pada saat bersamaan, inflasi inti membuat kekhawatiran peningkatan suku bunga The Fed mereda. Para investor kini meyakini bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga dalam pertemuan pekan depan,” jelas Noh Dong-gil, analis Shinhan Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melonjak 1,13 persen dan 3,12 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai mobil elektrik LG Energy Solution dan Samsung SDI masing-masing melambung 2,73 persen dan 4,66 persen.

Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing menanjak 1,58 persen dan 1,05 persen. Saham perusahaan biofarmasi SK biopharma dan Samsung BioLogics masing-masing melonjak 6,9 persen dan 1,11 persen.

Nilai tukar won menguat ke level tertinggi dalam 10 tahun terakhir terhadap dolar AS, naik 4,3 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.325,7 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen positif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,6 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 32,60 poin, atau sekitar 0,46 persen, menjadi 7.186,50. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, Thailand, dan Filipina menguat, sedangkan Bursa Malaysia dan Vietnam melemah.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 3,48 poin, atau sekitar 0,11 persen, menjadi 3.126,55. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong meningkat 38,70 poin, atau sekitar 0,21 persen, menjadi 18.047,92.