Sebanyak 17.000 Pekerja Migran Indonesia Telah Mengikuti Mandiri Sahabatku di Enam Negara

foto : istimewa

Pasardana.id - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri, IDX: BMRI) terus mendorong para pekerja migran Indonesia (PMI) agar naik kelas menjadi wirausaha dalam mewujudkan kemandirian ekonomi.

Hal itu diwujudkan Bank Mandiri melalui program pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan bertajuk Mandiri Sahabatku.

Sejak 2011 hingga saat ini, program tahunan "Mandiri Sahabatku" telah merangkul lebih dari 17.000 PMI di Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Jepang dan Timur Tengah.

Program yang berangkat dengan semangat “Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri” tersebut kembali digelar di beberapa negara.

Dalam rentang waktu 2022-2023, telah dilakukan pelatihan secara online dan offline dengan total partisipan 2.312 PMI yang tersebar di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan penutupan di Hong Kong.

“Kegiatan ini memiliki serangkaian program mulai dari pembekalan dasar finansial, pembinaan keuangan pribadi, hingga pembinaan dan pelatihan terkait kewirausahaan untuk PMI yang hendak membuka usaha ataupun yang sudah punya usaha,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, dalam seremoni Penutupan Mandiri Sahabatku 2022-2023, di Hong Kong, Minggu (9/7).

Melansir keterangan resmi BMRI, Senin (10/7/2023) dijelaskan bahwa program tersebut sejalan dengan konsistensi Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG) pada seluruh lini bisnis terutama pada aspek sosial.

Juga merupakan upaya mencapai poin ke delapan Sustainable Development Goals (SDGs) terkait meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif, dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak untuk semua.

Untuk itu, Program pendampingan kewirausahaan PMI tersebut diakhiri dengan beberapa kompetisi.

Hasilnya, lima PMI tampil sebagai jawara di dua kategori berbeda serta berhasil memperoleh pendanaan dari Bank Mandiri senilai total HK$ 9.000.

Pada kategori Bisnis Masa Depan, Samiati (PMI asal Malang) berhasil memperoleh pendanaan HK$ 2.500, disusul oleh Tutik Suluyah (PMI asal Ponorogo) dengan pendanaan HK$ 1.500 dan Tumisih (PMI asal Grobogan Jawa Tengah) di posisi ketiga dengan pendanaan HK$ 1.000.

Sedangkan di kategori Pecah Telor, Carini (PMI asal Cirebon) berhasil menjadi juara pertama dengan berhak mendapatkan pendanaan HK$ 2.500 dan Nurkayati (PMI asal Kediri) pada posisi kedua mendapatkan pendanaan sebesar HK$ 1.500.

Khusus pada kategori Bisnis Masa Depan, PMI diminta untuk menyusun rencana memulai usaha setelah kembali ke Indonesia secara realistis. Aspek penilaian pada peluang usaha, inovasi usaha, dan komitmen.

Sementara di kategori Pecah Telur, PMI diminta menunjukkan keterampilan untuk menjual barang apapun dengan modal HK$ 100 sesuai ketentuan yang berlaku.

Penilaiannya meliputi barang yang dijual, strategi penjualan, durasi penjualan, dan keuntungan penjualan.

Ada juga kategori Best Boss untuk mengapresiasi Majikan PMI di Hong Kong yang telah memperlakukan PMI dengan baik dan mendukung PMI tersebut mengikuti program MS.

Pemenangnya ialah Heni Hardiya, Poniati, dan Siti Nurhalimah masing-masing mendapatkan hadiah senilai HK$ 1.500.

Menurut Darmawan, pendanaan tersebut bisa menjadi motivasi bagi PMI untuk terus mengembangkan skill kewirausahaannya.

Juga bukti bahwa PMI mampu meluncurkan bisnis sendiri, menghasilkan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan.

Program tahunan "Mandiri Sahabatku" sejak 2011, telah merangkul lebih dari 17.000 PMI di Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Jepang dan Timur Tengah.

Harapannya, program tersebut bisa menjadi bekal bagi PMI ketika kembali ke Tanah Air dan mampu menjadi wirausaha yang kreatif, tangguh serta mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas.

Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga menyediakan program Bapak Asuh, yang saat ini bekerjasama dengan mitra Bank Mandiri untuk menjadi mentor pembimbing bagi alumni PMI dalam memulai dan mengembangkan usaha mereka.

"Beberapa mitra Bank Mandiri yang pernah aktif mendukung kegiatan Bapak Asuh sebelumnya antara lain; Astra International, Johnny Andrean, Bakso Ajo, Mandiri Amal Insani, serta Alumni Wirausaha Mitra Mandiri (WMM). Beberapa alumni Mandiri Sahabatku telah sukses menjadi pengusaha di Indonesia, menjadi majikan di negeri sendiri," tuturnya.

Program Mandiri Sahabatku tersebut sejalan dengan konsistensi Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG) pada seluruh lini bisnis terutama pada aspek sosial.

Selain itu, program Mandiri Sahabatku juga merupakan upaya Bank Mandiri dalam mencapai point kedelapan Sustainable Development Goals (SDGs) terkait meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak untuk semua.

Dalam kegiatan tersebut Bank Mandiri juga memperkenalkan fitur Livin’ by Mandiri kepada PMI yang berada di luar negeri.

Super app milik Bank Mandiri tersebut dapat digunakan oleh nasabah dan calon nasabah yang berada di luar negeri hanya dengan menggunakan nomor SIM Card negara setempat.

Pengenalan fitur terbaru yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Livin' Around the World itu sebelumnya juga telah diselenggarakan di beberapa negara seperti London, Singapura, Uni Emirat Arab dan kini Hong Kong.

Hasilnya, layanan pembukaan rekening di mancanegara pada Livin’ by Mandiri terus menunjukan kenaikan.

Tercatat, rekening dengan nomor luar negeri tumbuh 4 kali lipat dalam enam bulan terakhir.

Sejalan dengan itu, Bank Mandiri konsisten menghadirkan solusi keuangan bagi PMI yang telah terbukti berperan dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Bank Mandiri telah memiliki layanan layanan transfer uang di kantor remitansi (remittance office) Hong Kong guna memenuhi kebutuhan pengiriman uang atau remitansi oleh PMI.

Lantaran, manfaat remitansi bisa langsung dirasakan oleh keluarga pekerja migran, layanan itu juga menjadi bagian dari upaya Bank Mandiri untuk memberikan solusi finansial serta meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.