Seperti Emiten Bakrie Lainnya, VKTR Teknologi Mobilitas Defisit Rp81,4 Miliar Pada Tahun 2022

Pasardana.id – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (IDX: BNBR) masih menderita defist Rp81,423 miliar pada akhir tahun 2022, atau membengkak 636 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat defisit Rp11,875 miliar.
Padahal dalam laporan tahun 2022 telah audit tercatat laba bersih sebesar Rp49,59 miliar atau naik 145 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp20,91 miliar.
Namun, perseroan mengalami rugi tahun berjalan setelah efek penyesuaian rugi merging entity sedalam Rp61,644 miliar, atau membengkak dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp45,959 miliar.
Dalam keterangannya, rugi merging entity tersebut berasal dari aksi korporasi pada tahun 2022 yang telah melakukan pembelian saham yang dimiliki PT Bakrie Metal Industries di PT Bakrie Autoparts.
Dalam transaksi itu, perseroan mengakui selisih antara harga jual sebesar Rp325 miliar dan nilai tercatat sebesar Rp253,2 miliar sebagai "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali".
Dampak dipindahkan ke tambahan modal disetor pada tanggal akuisisi minus Rp118,7 miliar.
Untuk diketahui, BNBR selaku induk usaha VKTR Teknologi Mobilitas mencatatkan defisit sebesar Rp19,699 triliun pada akhir Maret 2023 atau menyusut 0,35 persen dibanding akhir tahun 2022 yang tercatat defisit sedalam Rp19,769 triliun.
Nasib serupa mendera emiten grup Bakrie lainnya yang mengalami defisit yakni PT Bumi Resources Tbk (IDX: BUMI).
Pada akhir Maret 2023, BUMI melaporkan defisit sebesar USD2,301 miliar atau menyusut 2,5 persen dibanding akhir tahun 2022, yang tercatat defisit sedalam USD2,362 miliar.