Harga Amoniak Turun, Laba ESSA Anjlok 88 Persen Pada Kuartal 1 2023

Foto : Dok. ESSA

Pasardana.id -  PT Surya Esa Perkasa Tbk (IDX: ESSA) mencatatkan laba bersih senilai USD3,113 juta dalam tiga bulan pertama tahun 2023, atau anjlok 88 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yang setara USD25,915 juta.

Akibatnya, laba per saham dasar dalam 1000 saham  turun ke level USD0,181 per lembar, sedangkan akhir Maret 2022 berada di level USD1,655.

Sekretaris Perusahaan ESSA, Shinta D.U. Siringoringo menjelaskan, perseroan mencatat pendapatan sebesar USD 87,8 juta, atau turun 45 persen secara tahunan dan EBITDA sebesar USD 22,5 juta, atau turun 67 persen secara tahunan.

Pendapatan yang lebih rendah terutama disebabkan oleh harga komoditas yang lebih rendah serta penutupan dan pemeliharaan terjadwal pabrik Amoniak yang selama 3 minggu,” papar dia dalam keterangan resmi, Jumat (28/4/2023).

Ia merinci, harga Amoniak global melemah terutama pada bulan Maret 2023 seiring harga energi global yang kembali normal, sementara jumlah permintaan masih dalam pemulihan secara bertahap.

Selanjutnya, dengan dibukanya kembali China setelah Covid-19, membaiknya permintaan di sektor pupuk dan Eropa tetap berada di bawah tekanan harga gas yang tinggi.

ESSA memperkirakan harga Amoniak akan kembali normal ke tingkat yang lebih sehat pada paruh kedua tahun ini,” harap dia.

Ia juga bilang, Pabrik Amoniak telah beroperasi dengan produktivitas yang optimal dan efisien setelah berhasil menyelesaikan kegiatan pemeliharaannya perusahaan publik yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak.

Sementara terkait Proyek Blue Ammonia, dia menyampaikan, ESSA dengan dukungan dari JOGMEC (Japan Oil, Gas, and Metals National Corporation), Mitsubishi Corporation, Pertamina, dan LAPI ITB telah menyelesaikan Tahap 1 studi carbon capture dan sequestration.

Saat ini, Tahap 2 studi kelayakan sedang berlangsung.

Proyek ini akan menjadi tonggak penting bagi ESSA, karena bertujuan untuk menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang memproduksi Blue Ammonia di tahun-tahun mendatang.