Ajak Berinvestasi, Perwanti Minta Tiongkok Bawa Tenaga Kerja Tidak Lebih Dari 10 Persen

Pasardana.id - Ketua Umum Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti) – PSMTI, Yenni Thamrin meminta kepada calon investor asal Tiongkok untuk tidak membawa lebih dari 10 persen jumlah tenaga kerjanya, jika ingin membuka usaha di Indonesia, yang sebelumnya mencapai 30 persen lebih.
Hal tersebut disampaikannya saat menggelar pertemuan dengan calon investor asal Tiongkok di Kantor Perwanti-PSMTI, Gedung Mega Glodok, Kemayoran, Tower B, Jakarta Pusat.
Gelaran pertemuan ini bertujuan mengajak para calon investor baru asal Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kalau saya lebih fokus di 10 dan 90, sebanyak 10 persen dari mereka dan 90 persen dari kita, itu tujuan saya," tutur Yenni Thamrin, seperti dilansir dalam keterangan tertulis, Minggu (26/2).
Yenni menilai, hal ini juga berpeluang bagi tenaga kerja di Indonesia untuk menjalin transformasi ilmu pengetahuan teknologi agar pekerja Indonesia bisa bersaing secara kreatif dan inovatif.
Sementara itu, Ketua Pembina Perwanti – PSMTI, Abraham Rudy mengungkapkan, tujuan mendatangkan para investor adalah membuka banyak lapangan pekerjaan di Indonesia.
"Tujuan kerja samanya adalah membawa investor asing masuk ke Indonesia untuk membangun banyak lapangan pekerjaan, sehingga pengangguran berkurang," jelas Abraham.
Beberapa peluang usaha yang diminati investor tersebut antara lain, industri kesehatan, industri teknologi digital dan industri mesin, dan teknologi desain arsitektur.
Untuk diketahui, sebelumnya, Yenni bersama calon investor baru melakukan kunjungan ke Istana Presiden yang diterima Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Perwanti - PSMTI bersama PSMTI Departemen Pendidikan dan Peranan Perempuan menyambut delegasi calon investor dari Tiongkok.