Raker dengan DPR, Menteri Erick Respon Utang BUMN Sebesar Rp1.640 Triliun
Pasardana.id - Menteri BUMN, Erick Thohir menggelar rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR, Senin (13/2).
Dalam raker tersebut, Erick merespons soal utang BUMN yang meningkat, yakni mencapai Rp1.640 triliun.
Kondisi utang segunung ini, dikatakan Erick masih dalam kondisi yang baik. Menurut dia, salah satu penyebab kinerja BUMN secara konsolidasi meningkat signifikan sepanjang tahun 2022 adalah ditunjang oleh efisiensi.
Sementara indikatornya, antara lain; penurunan rasio utang BUMN terhadap investasi yang turun dari 36,2 persen jadi 34,2 persen.
"Memang pasti ada pihak-pihak bilang (begitu) tapi utangnya kan naik, tapi kalau kita lihat, kan equity-nya juga naik. Ini yang kita tekankan bahwa persepsi BUMN banyak utang tidak dijaga dengan ekuitas yang baik, salah," kata Erick.
Dengan ekuitas yang naik ini, menurut Erick, porsi utang yang dimiliki perusahaan BUMN juga terjaga dengan aman. Pasalnya, modal perusahaan BUMN lebih besar dari utang yakni sebesar Rp3.150 triliun naik dari Rp2.778 pada 2021.
Dengan modal Rp3.150 triliun dan utang Rp1.640 triliun, maka investasi tertanam BUMN pada 2022 mencapai Rp4.790.
Sehingga rasio utang BUMN terhadap investasi tertanam sebesar 34,2 persen.
Meski begitu, Erick mengatakan, bahwa data tersebut masih belum diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Diketahui, rasio utang BUMN pada 2022 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 36,2 persen, di mana utang tercatat sebesar Rp1.580 triliun, modal Rp2.778 triliun, sehingga investasi tertanam Rp4.358 triliun.

