LPKR Lapor Defisit Sentuh Rp10,173 Triliun Pada Akhir September 2023
Pasardana.id - PT Lippo Karawaci Tbk (IDX: LPKR) membukukan laba bersih sebesar Rp787,79 miliar dalam sembilan bulan tahun 2023, atau membaik dibanding periode sama tahun 2022 yang mengalami rugi bersih Rp1,926 triliun.
Hasil itu dapat memangkas defisit 7,1 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp10,173 triliun pada akhir September 2023.
Penunjangnya, pendapatan bersih tumbuh 17,9 persen secara tahunan menjadi Rp12,331 triliun pada akhir September 2023.
Rinciannya, pendapatan dari lini bisnis properti meningkat 17,49 menjadi Rp3,278 triliun.
Senada, pendapatan dari lini usaha fasilitas dan layanan kesehatan naik 18,9 persen menjadi Rp8,245 triliun.
Sedangkan pendapatan dari lini usaha gaya hidup dan pariwisata tumbuh 10,7 persen menjadi Rp910,7 miliar.
Walau beban pokok pendapatan membengkak 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp6,986 triliun pada akhir September 2023.
Tapi laba kotor tetap terangkat 23,8 persen menjadi Rp5,345 triliun.
Sedangkan laba usaha melejit 2.091 persen secara tahunan menjadi Rp3,002 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Penopangnya, penghasilan lainnya melonjak 1.346 persen menjadi Rp1,157 triliun.
Muasalnya, keuntungan pembelian kembali obligasi terbang 1.940 persen menjadi Rp918,19 miliar.
Bahkan, emiten properti milik Grup Lippo meraih keuntungan kurs Rp210,62 miliar. Sedangkan diakhir kuartal III 2022 nihil.
Bahkan pada akhir kuartal III 2023, LPKR meraup laba sebelum pajak Rp1,629 triliun. Sedangkan diakhir September 2022 mencatatkan rugi sebelum pajak Rp1,367 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2023 tanpa audit LPKR yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/10/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 2,9 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp29,896 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 6,8 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp20,482 triliun pada akhir September 2023.