Indeks Kospi Berakhir Datar

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, berakhir datar pada Selasa (10/1/2023). Angka indeks hanya bergerak naik 1,12 poin menjadi 2.351,31.

Volume perdagangan moderat mencapai 351,76 juta saham senilai 6,6 triliun won atau sekitar US$5,3 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 441 berbanding 398.

Angka indeks tertekan setelah pejabat Federal Reserve San Francisco dan Atlanta menyatakan suku bunga The Fed dapat mencapai 5 persen tahun ini.

“Para investor juga memilik kekhawatiran terhadap laporan inflasi Amerika Serikat yang akan rilis Kamis dan laporan keuangan para emiten besar yang rilis akhir bulan ini,” jelas Park Hee-Cheol, analis Mirae Asset Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor institusi meraup saham senilai 297 miliar won, sedangkan investor ritel dan asing total melepas saham senilai 300 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan perusahaan otomotif Hyundai Motor masing-masing turun 0,5 persen dan 0,6 persen. Saham perusahaan telekomunikasi SK Telecom dan dan perusahaan minyak SK Innovation masing-masing anjlok 1,3 persen dan 2,6 persen.

Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution melonjak 2,1 persen. Saham perusahaan utilitas Korea Electric Power naik 0,5 persen.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 1,2 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.244,70 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,17 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 20,30 poin, atau sekitar 0,28 persen, menjadi 7.131. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Vietnam menguat.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 6,69 poin, atau sekitar 0,21 persen, menjadi 3.169,40. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong melemah 92,36 poin, atau sekitar 0,43 persen, menjadi 21.295,98.